TEMPO.CO, Bangkalan - Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'i mengatakan waktu penyaluran bantuan beras untuk warga miskin (raskin) yang berdekatan dengan masa pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak pada April mendatang rawan dijadikan alat kampanye. "Makanya kami minta kepala desa agar tidak menjadikan raskin sebagai alat politik transaksional," katanya, Senin, 30 Maret 2015.
Meski demikian, Mondir mengatakan pihaknya belum akan membuat aturan yang meminta desa-desa yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala desa menunda penebusan raskin sampai pilkades selesai. "Bisa saja dibuat aturan begitu, tapi kasihan masyarakat menjadi korban politik."
Ia meyakini masyarakat sudah semakin cerdas dalam berpolitik. "Mereka tidak mudah percaya begitu saja terhadap klaim keberhasilan para kepala desa incumbent."
Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Bangkalan Trisno tidak melihat rencana penyaluran raskin yang berdekatan dengan pelaksanaan pilkada sebagai sebuah kerawanan. "Sekarang masyarakat tidak bodoh. Mereka tidak mau disogok raskin," katanya.
Kepala Bulog Madura Amrullah mengatakan, meski ada kerawanan itu, Bulog tidak bisa ikut campur terlalu jauh dalam kebijakan daerah. "Kami ikut pemerintah saja," katanya.
Menurut Amrullah, bisa saja Bulog menunda penyaluran raskin kepada desa yang sedang menggelar pilkada dengan dasar permintaan dari pemerintah daerah. "Kalau tidak ada permintaan, raskin akan tetap kami salurkan," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah
22 Agustus 2016
Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.
Baca SelengkapnyaKPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan
12 Juli 2016
Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.
Baca SelengkapnyaKajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada
29 Juni 2016
KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.
Baca SelengkapnyaPemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan
19 Juni 2016
Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.
Baca SelengkapnyaHari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna
19 Juni 2016
Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang
6 Juni 2016
Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.
Baca SelengkapnyaSyarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin
6 Juni 2016
Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.
Baca SelengkapnyaDisahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik
5 Juni 2016
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaUndang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS
2 Juni 2016
PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.
Baca SelengkapnyaDPR Sahkan Undang-Undang Pilkada
2 Juni 2016
DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.
Baca Selengkapnya