Rumitnya Dana 16 Pilkada di Semarang, Rp 46 M Masih Kurang

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 17:55 WIB

Seorang pemilih Pilkada Gubernur Jateng memasukkan surat suara seusai mencoblos di TPS 85 di Nayu, Solo (26/5). Tempo/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Semarang -Sebanyak tujuh dari 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah belum mengalokasikan anggaran pengawasan untuk pemilihan kepala daerah serentak. Kelima daerah itu adalah Sragen, Demak, Pemalang, Pekalongan, dan Grobogan.

Anggota Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Teguh Purnomo mengatakan, kelima daerah itu belum menganggarkan karena baru saja melaksanakan pilkada setelah pengesahan revisi undang-undang pilkada. ”Akibatnya belum ada persiapan mengalokasikan anggaran pengawasan pilkada langsung,” kata Teguh di Semarang, Kamis 19 Maret 2015. Saat ini, Bawaslu Jawa Tengah masih menyeleksi sejumlah anggota pengawas di lima daerah itu.

Teguh mengatakan, dua daerah lain sudah ditetapkan untuk pelaksanakan pilkada, tapi masih kekurangan anggaran pengawasan, yaitu Blora dan Rembang. Dari aspek proporsionalitas, kata Teguh, anggaran yang dialokasikan dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luasan wilayah sangat kecil. Rembang memiliki 294 desa/kelurahan alokasi dana pilkada Rp 1 miliar, sedangkan Blora Rp 1,5 miliar.


Teguh memperkirakan anggaran pengawasan pilkada tiap kabupaten/kota berkisar antara Rp 4-6 miliar. Peruntukannya antara lain honor pengawas satu kali dengan nominal antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. ”Para pengawas juga perlu diberi pelatihan,” kata Teguh.

Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah bakal mengunjungi sejumlah kabupaten/kota yang anggaran untuk pengawas pilkada masih minim. ”Kami akan mendesak agar kepala daerah segera memberikan anggaran untuk pengawasan pilkada,” kata Teguh.

Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah mencatat anggaran untuk pengawasan pemilihan kepala daerah di 16 kabupaten/kota baru dianggarkan sebanyak Rp 46 miliar. Teguh menyatakan beberapa kabupaten yang anggaran untuk pengawasan pilkada sudah cukup memadai, yakni Kabupaten Purworejo sebesar Rp 6,2 miliar dan Kabupaten Klaten Rp 4,5 miliar.

Masih minimnya anggaran pengawasan pilkada, menurut dia, karena saat membahas perencanaan rancangan APBD 2015 belum ada kepastian tentang sistem pemilihan kepala daerah dilaksanakan secara langsung ataukah kepala daerah dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. ”Beberapa pemerintah daaerah saat itu masih ragu,” ujar dia.


ROFIUDDIN

Berita terkait

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

1 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

1 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

2 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

2 hari lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

4 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

4 hari lalu

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

5 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

6 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

6 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya