Prabowo: Golkar Agung Laksono Tak Sah, Hahaha...
Editor
Anton Septian
Kamis, 12 Maret 2015 04:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petinggi partai yang tergabung di koalisi pendukung Prabowo Subianto berkumpul di kediaman Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, di Jalan Taman Gandaria, Jakarta, Rabu siang, 11 Maret 2015.
"Pertemuan rutin. Kami kan setiap sekian waktu selalu berkumpul," kata Prabowo, kepada Tempo, seusai pertemuan. Ketua Umum Partai Gerindra ini tak mengiyakan ataupun membantah pertemuan ini membahas pengesahan Golkar versi Agung Laksono oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
"Pengesahan apa? Enggak, bukan pengesahan itu," ujar Prabowo sambil terbahak. Saat ditanyakan apakah pertemuan membahas langkah koalisi dalam menyikapi keputusan Menteri Yasonna, Prabowo enggan berkomentar. "Mau tahu aja. Ha-ha-ha-ha."
Mantan Sekretaris Jenderal PAN, Taufik Kurniawan, yang ikut pertemuan, mengatakan tak ada hal spesifik yang dibahas dalam pertemuan. "Membahas segala hal terkait kebangsaan kita. Ini konsolidasi biasa," ujar dia.
Ia memastikan koalisi jalan terus meski terjadi perpecahan di tubuh Golkar. "Insya Allah kuat. Ini kan masih bertemu, kompak semua," ucap Wakil Ketua DPR ini. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani juga memastikan koalisi jalan terus. "Tidak rontok."
Selain Prabowo, Taufik, dan Muzani, pertemuan juga dihadiri Ketua Umum Golkar versi Musyawarah Nasional Bali Aburizal Bakrie, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali.
Hadir juga Ketua DPR yang juga kader Golkar Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Namun, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang M.S. Kaban tak terlihat hadir di kediaman Amien.
Menteri Yasonna mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono. Pengesahan ini meruncingkan perselisihan di tubuh Golkar. Agung bahkan bersiap mencopot beberapa kader Golkar di DPR yang mendukung Aburizal, termasuk Setya Novanto.
Kubu Aburizal berencana menggalang hak angket di DPR untuk mempertanyakan keputusan Menteri Yasonna. Selain itu, mereka juga berencana memboikot pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung. Namun, rencana boikot ini dibantah Prabowo. "Dari mana kabar itu? Enggak benerlah," ucap mantan calon presiden ini.
PRIHANDOKO