DPR Dukung Penghentian Kerja Sama Alutsista dengan Brasil

Reporter

Editor

Anton William

Selasa, 24 Februari 2015 13:05 WIB

Tantowi Yahya.TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Tantowi Yahya menyetujui usulan penundaan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Brasil. Persetujuan itu didasari sikap pemerintah Brasil yang menolak pemberian surat kepercayaan dari Indonesia.

"Saya sudah berbicara dengan Panglima TNI minggu lalu. Kalau Brasil masih bersikap seperti itu, kita evaluasi kerja sama alutsista," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 24 Februari 2015. Dia mengklaim rencana ini telah mendapat persetujuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Panglima TNI Moeldoko.

Menurut dia, sejumlah negara, termasuk Indonesia, menggantungkan persediaan alutsista kepada Brasil. Namun Indonesia bisa melepaskan diri dari ketergantungan tersebut karena anggaran pertahanan dalam negeri cukup besar untuk bisa membeli alutsista dari negara lain, misalnya Ukraina, Rusia, Polandia, Rusia, dan Cina.

Tantowi mengatakan sikap pemerintah Rusia yang menunda penerimaan surat kepercayaan merupakan bentuk intervensi kedaulatan hukum terhadap suatu negara. Menurut dia, Brasil tak berhak mengecam Indonesia untuk membatalkan eksekusi terpidana narkoba karena Indonesia sedang tak berperang melawan negara itu.

"Indonesia tak sedang berperang dengan negara itu dan tak menghukum negara itu, jadi apa yang salah?" kata Tantowi.

Pemerintah Brasil menunda penerimaan surat kepercayaan Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto setelah terpidana mati kasus narkoba asal negara ini, Archer Cardoso Moreira, dihukum mati pada 17 Januari 2015. Seorang warga Brasil lain juga ada di dalam antrean pelaksanaan hukuman mati selanjutnya, yakni Rodrigo Gularte, 37 tahun. Indonesia memprotes tindakan pemerintah Brasil itu dengan memanggil pulang Toto.

Menurut Tantowi, sikap Jokowi itu sangat tepat untuk mempertahankan kedaulatan negara. "Mereka tidak bisa melampaui kewenangan otoritas kedaulatan negara lain, seolah-olah dalam sistem kerja sama posisi kita ada di bawah," katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya