Presiden Jokowi bersiap mengumumkan turunnya harga BBM di halaman Istana, Jakarta, 16 Januari 2015. Premium menjadi Rp. 6.600/liter, Solar menjadi Rp. 6.400/liter, elpiji 12 Kg menjadi Rp 129.000 dan harga semen turun sebesar Rp.3000 per sak. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan pihak Istana menggodok kemungkinan Presiden Joko Widodo tinggal di Istana Bogor. Musababnya, Istana Bogor lebih sering dipakai pertemuan antara Jokowi dan para kepala daerah.
Menurut Andi, akan lebih efektif jika Presiden Jokowi menggunakan Istana Bogor sebagai kediaman beberapa hari dalam seminggu.
"Selama ini, kan, Jokowi pulang-pergi Jakarta-Bogor," ujar Andi di kompleks Istana, Selasa, 10 Februari 2015.
Jokowi mengharapkan ada pertemuan dengan semua bupati dan wali kota sebanyak dua-tiga kali dalam setahun. Namun Jokowi mengumpulkannya dalam beberapa cluster. Satu kali putaran, ada lima kali pertemuan.
Andi menolak alasan kepindahan Jokowi dari Jakarta ke Istana Bogor karena banyaknya tamu yang lalu-lalang menemuinya di Ibu Kota. Menurut Andi, kepindahan itu hanya untuk perubahan suasana kerja.
"Suasana di Istana Bogor relatif lebih rileks," ujar Andi. "Terutama kalau ada acara pertemuan dengan bupati. Selain itu, menurut Andi, Presiden juga ingin memanfaatkan fasilitas yang ada.