Ceu Popong ke Anies: Kenapa Next, Bukan Lanjut?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 27 Januari 2015 17:17 WIB

Anggota DPR tertua, Popong Otje Djundjunan (kiri) bersama Anggota DPR termuda, Ade Rezki Pratama (kanan) memimpin Sidang Paripurna Pelantikan dan Sumpah Jabatan Anggota MPR-DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pendidikan DPR, Popong Otje Djundjunan, "memarahi" Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Ceu Popong, sapaan akrab politikus Golkar tersebut, sebenarnya ingin menumpahkan unek-unek terkait dengan kebijakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

"Pengennya marah ke menteri lama, tapi sekarang yang baru ya saya tetap marah," kata Ceu Popong saat rapat dengar pendapat dengan Kementerian Pendidikan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015. Unek-unek pertama adalah soal Kurikulum 2013 yang dipaksakan di semua sekolah. (Baca: Ceu Popong Cemas Jokowi Potong Jam Kerja Perempuan)

Ceu Popong mendukung langkah Anies untuk membatalkan pelaksanaan Kurikulum 2013. Menurut dia, sebelumnya Menteri Nuh juga sudah diingatkan oleh DPR untuk tidak tergesa-gesa merealisasikan kurikulum baru itu. "Kalau dulu saja mau dengar, enggak bakal sampai ada dua kurikulum," katanya dengan nada tinggi.

Kedua, Ceu Popong menuturkan, sudah menyinggung bahwa ujian nasional jangan sampai menjadi syarat kelulusan bagi para siswa. Namun, Menteri Nuh tidak mendengar saran tersebut. Makanya, Ceu Popong sepakat dengan ide Anies Baswedan yang menghilangkan keistimewaan ujian akhir.

"Terakhir Pak Menteri, kenapa selalu bilang 'next' seharusnya 'lanjut' pakai bahasa Indonesia," kata Ceu Popong menyindir Anies. Memang selama pemaparan kinerja Kementerian Pendidikan, Anies kerap menggunakan kata 'next' untuk mengganti setiap pemaparan. (Baca juga: Jam Kerja Sibuk, Popong Pernah Ogah di Politik)

SYAILENDRA PERSADA

Berita Terpopuler
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

35 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

37 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

37 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya