Bangun Smelter, Papua Siapkan Lahan 2.000 Hektare

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 15:02 WIB

Suasana pabrik peleburan aluminium smelter Rusal Krasnoyarsk di Siberia, Krasnoyarsk, Rusia, 8 Juli 2014. Aluminium raksasa Rusia Rusal memiliki kesepakatan senilai $ 3.600.000.000 untuk restrukturisasi utang dari kreditur keuangan Jerman Portigon AG. Hal ini membawa Rusal, jadi produsen aluminium terbesar di dunia. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta PT Freeport Indonesia segera membangun smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di Papua. Papua telah menyiapkan lahan seluas 1.000-2.000 hektare di Kabupaten Mimika.

"Agar lahan ini aman dari aksi-aksi warga lokal, harus melalui pembicaraan serius dengan masyarakat adat," katanya, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: Freeport: Smelter Tergantung Kontrak Baru)

Menurut Lukas, keharusan pembangunan smelter di Papua adalah desakan kuat dari pemerintah pusat. "Beberapa kali pertemuan dengan presiden, saya selalu mengungkapkan, jika pemerintah pusat fokus untuk membangun Papua, harus ada smelter di Papua. Sebab, selain nantinya akan dibangun di Gresik, kami usulan juga dibangun di Papua. Usulan kami ini diterima Jokowi," ujar Lukas. (Baca: Freeport Berencana Bangun Smelter di Gresik)

Pembangunan smelter di Papua untuk mengantisipasi lonjakan pasokan mineral mentah pada 2020. Pemerintah juga meminta Freeport menggunakan produk dalam negeri sebanyak 5 persen per tahun. Pemerintah akan mengaudit penggunaan barang itu.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Papua Bangun Manurung menuturkan sedang menyiapkan regulasi aturan untuk mempercepat pembangunan smelter. "Saya berharap Freeport bisa membangunnya. Tapi, jika tidak, Freeport bisa menggandeng swasta," kata Manurung, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: Tak Bangun Smelter, Ekspor Freeport Bakal Ditunda)

Menurut Manurung, pembangunan smelter di Papua akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi di Papua. "Sebab, akan memberikan multiefek, akan ada industri turunan. Dan industri-industri ini, otomatis, akan mengurangi angka pengangguran di Bumi Cenderawasih," ujar Manurung.

CUNDING LEVI







Berita Lainnya
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya

Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

1 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

2 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

2 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

3 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

3 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

5 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

6 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya