Petugas menbawa dua jenazah korban AirAsia QZ8501 nomor 040 dan 041 yang dikeluarkan dari pesawat CN-295 di lanud Juanda, Surabaya, 8 Januari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata memasuki hari ke-13. Kepala Badan Search and Rescue Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan tim SAR yang berada di kapal Geo Survey menemukan dua jenazah di dasar laut.
"Ada dua jenazah korban yang kami temukan berada di dasar laut dan masih terikat di kursi," kata Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Januari 2015. Menurut dia, dua jenazah tersebut ditemukan di lokasi area tambahan kedua. (Baca: Perjanjian Pranikah Korban Air Asia Susahkan Risma)
Awalnya, ujar Soelistyo, kapal Geo Survey akan mengecek obyek yang diduga bagian dari pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Namun, di sekitar obyek itu, dua jenazah tersebut ditemukan. (Baca: Tragedi Air Asia, 41 Korban Jemaat dari Satu Gereja)
Saat ini jenazah masih berada di kapal dan sedang proses evakuasi menuju Pangkalan Bun. Hingga siang ini, total 48 jenazah yang berhasil dievakuasi. Rinciannya adalah 41 jenazah di Surabaya, 5 jasad di Pangkalan Bun, dan 2 jasad di atas kapal Geo Survey.
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di Sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Air Asia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh awak.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
28 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.