Maruarar: Megawati Bijak, Visioner, dan Tak Feodal  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 Desember 2014 05:42 WIB

Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait (kedua kiri) berjabat tangan dengan Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (kedua kanan) disaksikan Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani (kiri) dan Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustofa ketika menjadi pembicara pada rilis survey tentang Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Jakarta (4/4). ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, menilai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pantas memimpin partai pada periode berikutnya karena visioner dan bijaksana. Selain itu, Mega dianggap tidak bersikap otoriter dalam menggunakan kekuasaannya.

"Bu Mega masih dibutuhkan partai karena bijaksana dan visioner. Bayangkan, dia memilih Jokowi ketika bisa punya dua kekuatan besar saat itu," kata Maruarar saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Desember 2014. (Baca: Hasto: Megawati Paling Pantas Pimpin PDIP)

Menurut Maruarar, kebijaksanaan Megawati terlihat ketika partainya meraih suara banyak saat Pemilihan Umum 2014. Selain itu, Kongres Nasional 2010 yang dihadiri 500 pengurus DPD tingkat kabupaten/kota dan 33 provinsi memutuskan pencalonan presiden dari partai ditentukan oleh Ketua Umum.

"Dalam hal ini, Mega punya kewenangan. Artinya, Mega bisa jadi presiden kalau dia egois dan feodal. Apakah dia lakukan itu? Dia demokratis dan dengar suara rakyat," kata Maruarar.

Maruarar meyakini itulah bukti bahwa Megawati juga visioner dalam menentukan pemimpin dan kader muda. "Itu membuktikan. Lihat tokoh muda di DPR, ada Adian Napitupulu, Rieke Dyah, sekarang banyak yang muda dan bagus. Apakah mungkin kalau tak ada endorsement (dari Ketua Umum)?" ujar Maruarar.

Menurut Maruarar, dalam kongres, semua kader akan sepakat memilih Megawati menjadi Ketua Umum PDIP periode 2015-2020. Maruarar meyakini tidak akan ada kader lain yang sanggup mengemban tugas partai selain Mega. "Bukan tak ada kader yang mau, tapi kader sepakat pilih Mega," katanya.

Rencananya, PDI Perjuangan akan menggelar Kongres Nasional pada April 2015 di Bali.

PUTRI ADITYOWATI




Terpopuler
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

32 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

38 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

40 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

41 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

42 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

42 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya