TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menampik dirinya mempunyai rekening gendut. Ia mengaku sudah melaporkan harta kekayaannya sebagai kepala negara.
Sambil berkelakar, dia mengatakan, jika dirinya memiliki rekening gendut, itu kemungkinan karena urunan dengan orang lain. "Kira-kira kalau rekeningnya segitu, urunan mungkin, ya, biar menambah," kata Soekarwo kepada Tempo, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca:Disebut Punya RekeningGendut, Nur Alam Berpantun)
Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkap transaksi mencurigakan ke rekening sepuluh kepala daerah yang jumlah totalnya mencapai Rp 1 triliun. Hal tersebut diungkapkan Jaksa Agung Muda Pidana Umum A.K. Basuni Masyarif seusai pertemuan antara Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf dan Jaksa Agung Prasetyo pada 2 Desember 2014. Transaksi mencurigakan ini diendus PPATK dan diserahkan kepada Jaksa Agung. Sedangkan dua transaksi lainnya ditangani lembaga lain. (Baca:Tiga Modus Pejabat 'Sembunyikan' RekeningGendut )
Awal Desember lalu, M. Yusuf mendatangi Prasetyo guna memperbarui data hasil analisis transaksi keuangan yang sebelumnya sudah diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada 2011. Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengaku lembaganya menyerahkan data tersebut kepada Kejaksaan Agung. Selain itu, diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian. Dia membantah anggapan bahwa lembaganya membocorkan data transaksi itu ke luar. (Baca:Begini Cara Pejabat Samarkan RekeningGendut )