Warga tertawa girang usai mencairkan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, 18 November 2014. Kurang sosialisasi, Pembayaran bantuan keluarga sejahtera tersebut masih sepi. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO,Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Andi Zaenal Abidin Dulung mengatakan pihaknya menganggarkan dana Rp 20 triliun untuk melaksanakan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tahun depan. "Anggarannya Rp 20 triliun untuk dana Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saja," kata Andi kepada Tempo di kantornya, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: 4 Kartu Jokowi Dibagikan di Banyuwangi Pekan Depan )
Lewat KKS, masyarakat akan mendapatkan bantuan sosial Rp 200 ribu per bulan bagi setiap kepala keluarga. "Jumlah itu rencananya akan dibagikan per enam bulan," kata Andi. Walau begitu, menurut Andi, jumlah itu masih memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
Andi pun mengatakan pihaknya sudah meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mendata ulang keluarga yang memang benar membutuhkan bantuan sosial pada 2015. Soalnya, selama ini PSKS masih menggunakan Pendataan Program Perlindungan Sosial 2011.
Pendataan baru itu, menurut dia, akan memakan waktu sekitar enam bulan dan diperkirakan menghabiskan dana Rp 1,1 triliun. "Jumlah dana pendataan itu masih berupa rancangan anggaran yang diajukan BPS," kata Andi.
Sejak November 2014, Presiden Joko Widodo memang sudah menyalurkan dana bagi masyarakat yang membutuhkan lewat PSKS. Hingga Desember 2014, pemerintah menganggarkan pembagian dana sebanyak RP 5.776.600.800.000 melalui giro pos serta Rp 400.995.600.000 melalui Bank Mandiri.
