Pengurus Cabang PPP Jateng Berdiri di Dua Kaki  

Reporter

Rabu, 10 Desember 2014 20:00 WIB

Plt Ketua PPP Emron Pangkapi, diwawancarai wartawan usai hadiri pembukaan Rakernas ke-IV PDIP di Semarang, Jateng, 19 September 2014. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah Masruchan Samsuri mengaku para pengurus tingkat cabang PPP di wilayahnya belum memiliki sikap tegas untuk mendukung kepengurusan tingkat pusat antara PPP kubu Romahurmuzy dan PPP kubu Djan Faridz.


“Akibatnya, para pengurus Dewan Pimpinan Cabang kadang ikut datang ke acara Romy, tapi juga datang ke acara Djan Faridz. Boleh disebut para pengurus cabang berdiri di dua kaki,” kata Masruchan kepada Tempo, di Semarang, Rabu (10/12).


PPP Djan Faridz akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional I di Jakarta pada 10-13 Desember 2014. Di dalam forum itu, akan dilakukan pengukuhan dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP hasil Muktamar PPP VIII di Jakarta, 30 Oktober-2 November lalu.


Masruchan menyebut langkah pengurus cabang yang berdiri di dua kaki itu, akibat ada rasa enak tak enak jika harus mendukung salah satu kubu. Dia mengaku ketidaktegasan pengurus cabang sebagai wujud sikap toleransi. “Tapi toleransi yang buruk,” katanya.


PPP Jawa Tengah sebenarnya sudah memiliki sikap, yakni mengakui kepengurusan PPP yang diakui pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM sudah mengesahkan kepengurusan PPP versi Romy. Namun keputusan itu masih digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara. Jika nanti PTUN memutuskan yang sah adalah PPP kubu Djan Faridz, maka PPP Jawa Tengah juga akan mengakui Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP yang sah.


Advertising
Advertising

Meski mengakui Romy, PPP Jawa Tengah tetap mempersilakan jika ada pengurus yang ikut datang di acara Mukernas PPP kubu Djan Faridz. Namun kedatangan pengurus itu tidak mewakili institusi pengurus PPP Wilayah Jawa Tengah. Cara itu untuk menghargai perbedaan.


PPP Jawa Tengah mengaku kemelut internal di PPP akibat lemahnya sistem kaderisasi. Untuk itu, kata Masruchan, PPP Jawa Tengah mendesak kepada pengurus pusat agar segera merumuskan konsep pengkaderan baru. “Agar PPP punya jelas. Tidak mudah diadu domba,” katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

34 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

43 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

43 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya