Alasan Koalisi Prabowo Bernafsu Tolak Perpu Pilkada

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 4 Desember 2014 07:59 WIB

Refly Harun. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta- Pengamat politik Refly Harun menilai Partai Golkar akan mendapat keuntungan dengan menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. "Pemilihan kepala daerah lewat DPRD membuat mereka menguasai pemilihan secara mudah dan murah," kata Refli ketika dihubungi Tempo, Rabu, 3 Desember 2014. (KMP Deklarasi di Jateng, PDIP: Santai Saja)

Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari perseteruan antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. KMP yang menguasai mayoritas kursi di DPRD memudahkan mereka membuat kesepakatan ihwal calon kepala daerah yang akan diusung.

Meski hanya gubernur, bupati, dan wali kota yang dipilih melalui pilkada tidak langsung, kata Refly, tidak tertutup kemungkinan wakil pendamping kepala daerah dapat disepakati bersama. "Bisa saja mereka janjian memilih wakilnya," kata Refly. (Ini Kesepakatan Kubu Jokowi-Prabowo Soal UU MD3)

Hal itu, Refly melanjutkan, membuat KMP bernafsu menolak perppu pilkada. "Terutama Golkar dan Gerindra," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan hendak memperkuat posisi Koalisi Merah Putih dengan menguasai posisi kepala daerah. Caranya yakni membatalkan perpu pilkada dan mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat dewan perwakilan rakyat daerah. Pernyataan Ical ini menuai pro dan kontra di parlemen.

PAMELA SARNIA

Baca berita lainnya:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Kena Razia, Pengendara Ajak Duel Polisi
Gubernur FPI Siap Duel dengan Nikita Mirzani





Berita terkait

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.

Baca Selengkapnya

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.

Baca Selengkapnya