Jokowi Minta Nusron Tidak Campuri Urusan Internal Golkar

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 November 2014 19:09 WIB

Nusron Wahid gundulkan rambutnya terkait nazarnya jika Jokowi-JK menang akan cukur habis rambutnya di Jakarta, 22 Juli 2014. (posmetro)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Nusron Wahid tidak lagi mengurusi masalah Partai Golkar setelah dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Jokowi menuntut komitmen ini selain meminta Nusron mundur dari posisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai beringin.

"Saya sudah tak boleh cawe-cawe politik. Saya harus mengurus negara," kata Nusron seusai pelantikan, Kamis, 27 November 2014. (Baca: Kubu Agung Ingatkan Munas Golkar Bakal Ricuh )

Nusron mengatakan hari ini dia resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Surat pengunduran diri sudah dia kirim kepada pimpinan parlemen. Selanjutnya, dia tinggal menunggu pengesahan. (Baca: Konflik Golkar: Aburizal di Atas Angin)

Meski demikian, Nusron masih mau berkomentar tentang politik. Menurut Nusron, Indonesia membutuhkan partai-partai politik yang kuat dan demokratis. Banyaknya partai yang mendapati polemik rumit di lingkup internal, dia melanjutkan, justru berbahaya bagi demokrasi.

Golkar sendiri, menurut Nusron, tidak boleh dipimpin secara hegemonik. Partai berlambang pohon beringin itu adalah ranah publik. "Sebagai alumnus DPR dan masih tercatat anggota Golkar, saya mengimbau semua (anggota Golkar) harus meredakan diri," kata Nusron.

Kekisruhan di kalangan internal Golkar saat ini memecah partai itu menjadi dua kubu, yaitu Dewan Pimpinan Pusat pimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Presidium Penyelamatan Partai pimpinan Agung Laksono.

Perpecahan dipicu oleh keputusan Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang memaksakan Musyawarah Nasional Golkar digelar pada 30 November-3 Desember 2014 di Bali.

Sebelumnya, Munas Golkar di Riau pada 2009 memutuskan munas berikutnya baru akan digelar pada 2015.

FRANSISCO ROSARIANS




Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

8 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

9 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

11 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

11 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

14 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

15 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

15 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

16 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

17 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

17 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya