Golkar Pecah, JK: Ada Bawa Parang, Bali Bagaimana?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 27 November 2014 05:18 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah pemerintah mengintervensi persoalan internal Partai Golongan Karya soal penentuan waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar. Ia mengklaim pelarangan Munas di Bali pada 30 November-3 Desember 2014 sebagai pertimbangan keamanan dan pariwisata pemerintah. "Jangan sekarang, tanggal 30 November 2014, karena tidak mudah," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Rabu, 26 November 2014. (Baca: Munas Dilarang, Kubu Ical: Itu Kebodohan Menteri)

Dewan Pimpinan Pusat Golkar kubu Aburizal Bakrie menetapkan Munas akhir bulan di Bali secara sepihak dalam rapat pleno, Selasa lalu. Keputusan ini menuai protes dan kecaman. Bahkan sejumlah kader partai membentuk pimpinan tandingan, yaitu Presidium Penyelamatan Partai Golkar. Presidium menolak rencana Ical dengan menetapkan Munas pada pertengahan Januari 2014. (Baca: Ical Dikudeta, Koalisi Prabowo Bisa Megap-megap)

Keputusan Presidium seolah didukung pemerintah melalui instruksi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy yang melarang kepolisian mengeluarkan izin pelaksanaan Munas Golkar di Bali. Mantan politikus Partai NasDem tersebut menilai potensi konflik antaranggota Golkar akan mengganggu pariwisata dan keamanan Bali yang kedatangan banyak turis pada akhir tahun.

JK sepakat dengan instruksi Tedjo. Ia menganggap konflik Golkar akan membuat citra Bali dan Indonesia menjadi buruk di mata internasional. Namun ia ogah menyatakan waktu dan tempat yang tepat untuk pelaksanaan Munas Golkar. Ia mengklaim sikap dan keputusan pemerintah murni demi jaminan keamanan, tak ada motif politik atau kepentingan. (Baca: 3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical)

"Kalau kayak kemarin ada yang bawa parang dan lempar-lemparan batu, bagaimana Bali?" ujar JK. Sebagai mantan Ketua Umum Golkar, ia menyatakan pengurus Golkar harus memfasilitasi kepentingan semua kubu untuk menetapkan pelaksanaan Munas. "Tentang Munas Golkar tandingan, tentu itu efek dari kurang kepercayaan," ujar JK.

FRANSISCO ROSARIANS

Baca Berita Terpopuler

3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical

Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo

Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah

Muladi Keluar dari Munas Golkar Tandingan

Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

10 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

21 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya