Bambang Soesatyo Klaim Demokrat Dukung Interpelasi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 November 2014 06:37 WIB

Sekjen DPP Partai Demokrat, Eddie Baskoro Yudhoyono (kiri), mengacungkan jempol saat menghadiri acara Terima kasih SBY, di Bundaran HI, Jakarta, 19 Oktober 2014. Putra Presiden yang akrab disapa Ibas ini hadir dalam acara apresiasi terhadap kepemimpinan SBY selama 10 tahun. TEMPO/Dasril Roszandi.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya yang menjadi inisiator hak interpelasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak, Bambang Soesatyo, meyakini bakal mendapat dukungan penuh dari Partai Demokrat. “Saya sudah bertemu Edhie Baskoro dan dia menyatakan mendukung,” ujar Bambang saat dihubungi, Senin, 24 November 2014.

Menurut Bambang, dukungan yang disampaikan Ibas -sapaan Edhie Baskoro Yudhoyono- saat ini memang baru sebatas lisan. Namun putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjanjikan bakal memberi dukungan interpelasi di paripurna nanti. (Baca: Interpelasi Jokowi, Ibas Pakai Alasan SBY )

Demokrat, kata Bambang, hanya memerlukan tambahan waktu 2-3 hari untuk melakukan konsolidasi internal. Dukungan Demokrat, kata Bambang, sebenarnya sudah ditunjukkan dengan kehadiran Ibas dalam peluncuran dukungan interpelasi yang digelar di ruang fraksi Golkar siang tadi.

Meski tak muncul dalam konferensi pers Ketua Fraksi Demokrat itu, menurut Bambang, tetap hadir di fraksi Golkar. “Karena ruang konferensi pers yang penuh, Ibas memilih duduk di ruang ketua.” (Baca: Bambang Soesatyo Galang Penandatangan Interpelasi )

Secara prinsip, Demokrat, menurut Bambang, setuju dengan pandangan inisiator terhadap keputusan Jokowi menaikkan harga BBM. Keputusan itu dianggap tak tepat dan tak didasari pertimbangan yang matang. Keputusan menaikkan harga BBM itu dianggap janggal lantaran diumumkan di saat harga minyak dunia turun.

Mengenai rencana Demokrat yang baru mengajukan hak interpelasi setelah meminta penjelasan dari pemerintah menurut Bambang sebenarnya tak berbeda dengan rencana interpelasi yang sedang digulirkan. Hanya saja Demokrat menggunakan istilah mengundang. Namun, menurut Bambang, justru esensi interpelasi itu adalah mengudang presiden untuk memberi penjelasan.

“Namanya kan hak bertanya, presiden datang ke DPR itulah yang disebut bagian dari interpelasi.” Bagaimanapun interpelasi, kata Bambang, memiliki derajat paksa yang paling rendah dibanding hak DPR lainnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto mengatakan akan memulai proses interpelasi dari tahap paling awal. Sebelum menggunakan hak yang diatur konstitusi itu, Demokrat akan meminta pimpinan DPR mengundang Jokowi ke Senayan.

Jokowi akan diminta menjelaskan alasan kenaikan bbm dan penggunaan pengalihan subsidi yang akan digunakan. Bila tak puas dengan penjelasan Jokowi, barulah Demokrat akan menggunakan interpelasi.

IRA GUSLINA SUFA


Berita Terpopuler
Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya