Mahasiswa melemparkan bom molotov ke arah mobil water cannon saat bentrokan antara polisi dan mahasiswa di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, 19 November 2014. ANTARA/Abriawan Abhe
TEMPO.CO, Makassar - Polisi menangkap Faris Ahmad Alamri, 20 tahun, mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang diduga menyerang Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Totok Lisdiartov dengan panah. "Kami memeriksa yang bersangkuatan," kata juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, Sabtu, 22 November 2014.
Menurut Endi, Faris ditangkap di Kampung Sampulungan, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, sehari sebelumnya sekitar pukul 23.45 wita. Aksi mahasiswa Fakultas Ekonomi ini terlacak setelah polisi memeriksa sejumlah rekaman video unjuk rasa yang berlangsung 13 November lalu.
Dalam unjuk rasa itu mahasiswa menutup jalan protokol di depan kampus UNM untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Polisi berusaha membubarkan unjuk rasa itu namun mendapat perlawanan. Bentrokan tidak bisa dihindari.
Totok turun langsung ke lapangan untuk memimpin anak buahnya. Saat itulah satu anak panah menancap di bawah ketiak kanannya (baca:Kondisi Wakil Kepala Polrestabes Makassar Membaik). Serangan itu membuat polisi mengamuk. Mereka merusak sejumlah sepeda motor yang ada di area parkir. Beberapa wartawan yang meliput peristiwa itu turut menjadi korban. (Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik, Wartawan Diserang)