Survei: Ical Tak Layak Jadi Ketua Umum Golkar Lagi

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 13 November 2014 13:16 WIB

Jokowi (kiri) bersama Aburizal Bakrie, memberikan keterangan kepada awak media seusai pertemuan tertutup di Restoran Kuntskring paleijs, Jakarta, 14 Oktober 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset terbaru dari lembaga survei Poltracking Institute menunjukkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak layak kembali menduduki posisi tertinggi di partai berlambang pohon beringin itu. Alasannya, pria yang kerap dipanggil Ical tersebut berada di posisi kedua terbawah menurut hasil survei. (Baca: Ical Masih Nafsu Berebut Ketua Umum Golkar)

"Sepertinya ini dipengaruhi kegagalan Ical pada pemilu legislatif dan pemilu presiden kemarin. Pada pileg, Golkar gagal meraih suara terbanyak, sementara pada pilpres tak ada satu pun capres dari Golkar," ujar peneliti Poltracking, Arya Budi, Kamis, 13 November 2014.

Menjelang berlangsungnya Musyawarah Nasional Golkar pada awal 2015, nama Aburizal masih disebut-sebut sebagai calon ketua umum selain Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso. Sebab, masih ada dukungan dari sejumlah dewan pimpinan daerah beringin terhadap pria yang kerap menggunakan inisial nama ARB itu.

Arya mengatakan Ical dinilai gagal ketika diukur menggunakan 10 aspek penilaian yang disusun oleh 173 pakar. Sepuluh aspek itu meliputi rekam jejak, kompetensi, visi-gagasan, komunikasi elite, komunikasi publik, akseptabilitas publik, pengalaman, kemampuan memimpin partai, kemampuan memimpin koalisi, dan kemampuan memimpin pemerintahan dan negara. (Baca: Akbar Tandjung: DPP Golkar Dukung Pilkada DPRD)

Dari sepuluh aspek tersebut, Ical gagal dalam enam aspek. Enam aspek itu adalah rekam jejak, kompetensi, visi-gagasan, komunikasi publik, akseptabilitas publik, pengalaman, dan kemampuan memimpin pemerintahan dan negara. Kebanyakan, Ical mendapat peringkat kedua dalam aspek-aspek itu.

<!--more-->

"Awalnya Ical diprediksi akan unggul dalam komunikasi publik, tapi ternyata idak. Ya, ini hasil pemikiran para pakar yang obyektif," ujar Arya. Arya berkata bahwa perolehan Ical ini berbanding terbalik dengan Priyo Budi Santoso, yang menempati peringkat pertama dalam sembilan aspek.

Selain gagal dalam enam aspek, Priyo menambahkan, Aburizal juga tidak direkomendasikan oleh pakar untuk kembali maju. Buktinya, angka tidak direkomendasikannya Ical berada di atas calon yang lain, yakni 52 persen. "Calon yang lain, angka tidak rekomendasi tertinggi hanya 7 persen,"ujar Arya. (Baca: Akbar Tandjung: Tiada Guna Golkar Masuk Pemerintah)

Secara terpisah, peneliti senior Poltracking, Agung Baskoro, menuturkan hasil survei itu menunjukkan bahwa Ical harus segera memperbaiki kualitasnya. Prestasi Ical yang pas-pasan membuatnya tidak memiliki kualitas bagus dibanding calon lainnya.

Sebelumnya, salah satu calon Ketua Umum Golkar, Priyo Budi Santoso, meminta Aburizal tidak kembali maju dalam pemilihan pimpinan partai itu. Menurut Priyo, tidak ada sejarah Golkar dipimpin oleh orang yang sama dalam dua periode berturut-turut. "Namun kalau ia didukung kader daerah untuk maju, hal itu perlu dihormati."






ISTMAN M.P.






Terpopuler:
Rizieq: Dia Ajak Berunding, Kami Mau Ahok Turun
Larangan Sepeda Motor di Jakarta Berlaku 24 Jam
Fahrurrozi Janji Tak Lempari Ahok dengan Batu dan Telur

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

10 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

21 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

29 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

30 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

30 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

31 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

34 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

35 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

39 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

39 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya