Aktivis Lingkungan Tolak Jazz di Gunung Ijen  

Reporter

Editor

Febriyan

Kamis, 6 November 2014 20:01 WIB

Penambang belerang dan wisatawan di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Banyuwangi - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Banyuwangi's Forum For Environmental Learning (BaFFEL) meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tak mengizinkan pertunjukan musik jazz di area konservasi Gunung Ijen yang diselenggaran Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur.

Kordinator BaFFEL, Ari Restu, mengatakan, event itu dianggap mengganggu ekosistem cagar alam di gunung perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. “Sebab Gunung Ijen merupakan koridor ekologi bagi Harimau Jawa dan Macan Tutul Jawa,” ujar Ari dalam siaran persnya, Kamis, 6 November 2014.(Baca:Banyuwangi Gelar Jazz di Gunung Ijen 8 November)

Selain itu Ijen juga menjadi habitat alami burung pemangsa yang dilindungi seperti Sikep-madu Asia (Pernis ptilorhynchus), Elang Kelabu (Bustastur indicus), Elang Ular (Spilornis cheela), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis) Elang Perut Karat (Lophotriorchis kienerii), dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). "Apalagi November adalah puncak migrasi alap-alap dan sikep-madu Asia," ujarnya.

Apalagi, hutan cagar alam Gunung Ijen baru saja terbakar. Kebakaran pertama pada 14 Oktober lalu seluas 150 hektare. Sedangkan kebakaran kedua akhir Oktober lalu menghanguskan 50 ha hutan. Terbakarnya hutan tersebut cukup mengganggu satwa di dalamnya. "Jadi tidak pantas jika acara jazz digelar saat hutan di Ijen belum sepenuhnya pulih," kata Ari.(Baca:Musim Hujan Mundur, Hutan di Ijen Terbakar Lagi)

"Jazz Ijen", kata Ari, hanya akan membuat Ijen menjadi wisata massal. Padahal belum ada riset mengenai berapa daya dukung cagar alam ini. Penggalangan dana bagi warga yang terdampak kebakaran hutan, menurut Ari, sejatinya bisa dilakukan di luar area konservasi.

Pemerintah Banyuwangi menghelat pertunjukan musik Jazz di kaki Gunung Ijen pada Sabtu, 8 November 2014. Pertunjukan "Jazz Ijen Banyuwangi" tersebut dikemas sebagai ajang kemanusiaan, menyusul kebakaran yang melanda hutan di Gunung Ijen sejak pertengahan Oktober lalu.

Dana kemanusian akan disumbangkan kepada ratusan penambang belerang Gunung Ijen yang tidak bisa bekerja karena kebakaran hutan. Selain itu, dana tersebut akan dipakai untuk bantuan kesehatan kepada warga di lereng Ijen yang terdampak kebakaran misalnya untuk pemeriksaan mata dan operasi kecil lainnya. "Jazz Ijen tak pakai dana APBD, tapi dari donatur," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, 5 November.
IKA NINGTYAS


Berita Terpopuler :
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di Makassar
Ayang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita
DPR Dituding Tak Bersih, Fadli Zon: Audit LSM-nya!
Pidato Kocak Bupati Tegal

Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya