DPR Bentuk Badan Legislasi Pekan Depan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 24 Oktober 2014 06:43 WIB

Preisden RI ke-7 Jokowi, ibu negara Iriana, dan Wakil Presiden JK, berfoto bersama para anggota parlemen di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. AP/Mark Baker

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto mengatakan lembaganya bakal mengesahkan pembentuan Badan Legislasi pekan depan. Kendati ada beberapa fraksi yang belum menyerahkan nama anggotanya, kata dia, Badan Legislasi harus segera dibentuk karana sangat urgen. "Payung hukum mengeluarkan gaji sekretaris pribadi dan tim ahli sampai kini belum ada," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca: Takut Dijebak, PDIP Emoh Setor Nama Anggota Fraksi)

Badan Legislasi, kata dia, berkaitan dengan peraturan DPR. Sekretaris jenderal pun tidak berani mengeluarkan uang karena belum ada landasan hukumnya. Agus mengakui pembentukan alat kelengkapan di Dewan sangat alot. Musababnya, kata dia, semua fraksi ingin menempatkan anggotanya dalam pimpinan komisi. "Tapi kita harus sesuaikan dengan aturan yang ada." (Baca: 2 Motif Ini Bikin Jokowi Kirim Surat ke DPR)

Menurut Agus, Badan Legislasi sangat strategis lantaran produk perundang-undangan DPR bakal diputuskan di badan tersebut. Agus juga mengatakan sudah banyak usulan pembentukan perundang-undangan dan aturan lainnya. Badan Legislasi ini, ia menegaskan, menjadi pusat peraturan dan dasar hukum bagi anggota DPR. (Baca: Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung)

Pembentukan alat kelengkapan hingga kini belum terbentuk lantaran lima fraksi pendukung Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indinesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan tak menyerahkan nama anggotanya. Jika pada Senin, 27 Oktober 2014, alat kelengkapan belum terbentuk, pimpinan DPR mengambil langkah tertentu untuk mengesahkan alat kelengkapan. Baca: Rahasiakan Nama Menteri, JK Main Kucing-kucingan)

"Fraksi yang sudah masuk secepatnya akan kami sahkan. Lalu akan kami lakukan pemilihan alat pemilihan," kata Agus. Ia tak ambil pusing dengan definisi kuorum sebagai syarat pengambilan keputusan DPR. Yang dimaksud kuorum, kata dia, adalah fraksi yang mendaftar kemudian disahkan. "Kalau yang belum disahkan, bagaimana mau bilang dia ada di situ?" (Baca juga yang lain di sini: Pengumuman Kabinet Tunggu Sinyal DPR)

MUHAMMAD MUHYIDDIN





Berita Terpopuler
KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah
PDIP: tanpa Restu Mega, Jangan Mimpi Jadi Menteri
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

3 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

3 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

7 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

7 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

7 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

8 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

9 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

9 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

10 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya