Koin Kuno Bukti Hubungan Tiongkok-Sriwijaya  

Reporter

Jumat, 24 Oktober 2014 06:19 WIB

Sejumlah koin kuno yang ditemukan di sungai Komering, Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Retno Purwanti, peneliti dari Balai Arkeologi Palembang, memastikan penemuan ribuan koin kuno di Sungai Komering ada kaitannya antara Kerajaan Sriwijaya dan kekaisaran di Cina. Hubungan dagang dan budaya merupakan hal yang paling mungkin dilakukan waktu itu.

"Ini merupakan bukti sejarah adanya hubungan dagang antara Tiongkok dan Sriwijaya," kata Retno Purwanti di Palembang, Kamis, 23 Oktober 2014.

Menurut Retno, koin kuno yang ditemukan di dasar Sungai Komering, Desa Negeri Agung, Buay Pemuka Peliung, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, itu menunjukkan bahwa Sungai Komering sering didatangi oleh saudagar Cina. Di tanah Komering, mereka membeli hasil pertanian dan hasil hutan untuk dibawa ke Cina. Koin kuno itulah yang menjadi alat pembayaran sah, selain tukar-menukar barang. (Baca: Situs Biting Jadi Kawasan Cagar Budaya Jawa Timur.)

"Waktu itu Kerajaan Sriwijaya belum memiliki uang sendiri," kata Retno. Sebagai salah satu urat nadi pelayaran sungai, sangat mungkin koin tersebut terjatuh ke dasar sungai atau justru terdampar bersama kapal atau rakit yang membawanya. Untuk memastikan itu, para arkeolog masih membutuhkan penelitian lebih dalam.

Sabtu lalu, penambang pasir menemukan ribuan keping koin kuno di kedalaman 5 meter. Lokasi penambangan pasir di Desa Negeri Agung, sekitar 10 kilometer dari Kota Martapura ke arah Kota Kay Agung. Menurut warga, berat koin tersebut sekitar 25 kilogram. Saat ini, koin tersebut disimpan oleh beberapa penambang pasir setempat.

Leo Budi Rachmadi, Ketua Jaringan Masyarakat Adat Komering (JAMAK) OKU Timur, membenarkan koin itu disimpan oleh warga di kediaman masing-masing. Jika tidak segera diamankan, Leo khawatir bukti sejarah akan hilang. "Setahu kami, ada lima warga yang menyimpannya," kata Leo. (Baca juga: DPRD Cianjur Minta Peneliti Gunung Padang Terbuka.)

Menyangkut keberadaan Sungai Komering, menurut Leo, dulu sungai itu merupakan jalur utama para saudagar dalam memperjualbelikan hasil bumi mereka ke Kota Palembang. Bahkan, masa jaya Sungai Komering sempat bertahan hingga akhir 1980-an. Pada awal 1990-an, Sungai Komering tidak dapat lagi dilintasi kapal dan rakit besar karena ada proyek irigasi. "Saya kecil dulu masih sempat melihat rakit hilir mudik di sana," kata Leo.

PARLIZA HENDRAWAN









Terpopuler
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet

Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla

Beda Jokowi dan JK Soal Pengumuman Kabinet

Ki Manteb Ungkap Cerita Mobil Listrik Dahlan Iskan





Advertising
Advertising

Berita terkait

Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

30 Juni 2023

Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

Saat ditemukan pertama kali, kondisi Candi Lumbung Sengi tidak lagi utuh.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

28 Oktober 2021

Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

Universitas Cambrige dan museum Quai Branly di Paris mengembalikan artefak curian dari Afrika Barat.

Baca Selengkapnya

900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

6 Februari 2021

900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

Kasus pencurian koleksi museum Sultra terjadi pada 26 Januari lalu. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang.

Baca Selengkapnya

Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

19 Januari 2021

Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

Arkeolog Mesir menemukan peti mati dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara yang usianya mungkin sudah 3 ribu tahun.

Baca Selengkapnya

Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

6 Oktober 2020

Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

Benda purbakala di Danau Sentani peninggalan zaman megalitik ini berkaitan dengan kepercayaan pada roh nenek moyang masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

28 November 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

Top 3 Tekno berita hari ini: Rencana Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional, adu canggih bomber siluman AS, Cina, Rusia, dan pemukiman abad ke-12.

Baca Selengkapnya

Temuan Benda Purbakala di Sidoarjo, Arkeolog: Pemukiman Abad 12

27 November 2019

Temuan Benda Purbakala di Sidoarjo, Arkeolog: Pemukiman Abad 12

Arkeolog BPCB Trowulan menduga temuan berupa struktur batu bata dan sumur di Sidoarjo merupakan pemukiman dari abad ke-12

Baca Selengkapnya

Tak Laporkan Temuan Benda Purbakala, 4 Orang Ini Dipenjara

27 November 2019

Tak Laporkan Temuan Benda Purbakala, 4 Orang Ini Dipenjara

Empat penemu benda purbakala berupa perhiasan dan koin berumur 1.000 tahun di Inggris, dipenjara karena tidak melapor ke museum.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali Ada Festival Purbakala Indonesia di Yogyakarta

14 Juni 2019

Untuk Pertama Kali Ada Festival Purbakala Indonesia di Yogyakarta

Yogyakarta menjadi tuan rumah Festival Purbakala yang pertama diadakan di Indonesia. Bertempat di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta pada akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya