Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (kiri) bersama terpidana Antasari Azhar usai menghadiri pernikahan putri kedua Antasari Azhar di Tangerang Selatan, Banten, 10 Oktober 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla bersikap rileks terhadap langkah koalisi pro-Prabowo yang mengincar dominasi posisi pimpinan sejumlah alat kelengkapan DPR.
Dominasi Koalisi Merah Putih, kata JK, bukan merupakan masalah. "Selama bersama-sama berpikir dan bekerja untuk bangsa," ujar JK di Gedung Smesco di bilangan Gatot Subroto, Kamis, 10 Oktober 2014.
Tadi siang, seluruh ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi pro-Prabowo menggelar syukuran di Masjid Al-Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan. Koalisi pro-Prabowo merayakan syukuran atas kemenangan dalam pemilihan pimpinan Ketua DPR dan MPR seusai salat Jumat.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan syukuran ini diadakan karena koalisi pro-Prabowo bisa membawa sistem pemerintahan yang lebih demokratis. "Syukur kepada Allah karena kami mengembalikan demokrasi yang kanan ke Pancasila," ujar Aburizal di Masjid Al-Bakrie.
Koalisi pro-Prabowo, tutur Aburizal, akan meneruskan kemenangan yang mereka capai di parlemen, termasuk untuk pengisian posisi ketua komisi di DPR. (Baca: Tampik Pemakzulan, Ini Jaminan Ketua DPR)
"Kalian bisa lihat kemenangan demi kemenangan yang kami raih," kata Ical. "Semoga kemenangan itu bisa kami teruskan."
Namun Ical enggan menjawab saat ditanya bagaimana teknis memenangkan koalisinya dan siapa saja yang bakal menjadi pimpinan di komisi. Yang pasti, alat kelengkapan DPR akan menjadi target koalisi pro-Parbowo berikutnya. "Yang itu juga dong." (Baca: Dijegal di DPR, Jokowi Tetap Buka Peluang Koalisi)