Guruh Sukarno Putra Salahkan Sistem Orde Baru

Reporter

Jumat, 3 Oktober 2014 13:48 WIB

Anggota DPR terpilih PDI Perjuangan Guruh Soekarnoputra, tiba untuk menghadiri Pelantikan dan Sumpah Jabatan Anggota MPR-DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan sidang paripurna penetapan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 pada Rabu, 1 Oktober 2014, sedang menjadi sorotan publik. Berbagai pandangan negatif datang dari publik setelah melihat tingkah laku para wakil rakyat saat berlangsungnya rapat tersebut.

Anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, M. Guruh Irianto Sukarno Putra, menuding kericuhan tersebut merupakan warisan rezim Orde Baru (Orba) yang membuat rakyat Indonesia sekarang tidak mengerti akan sistem politik Indonesia yang sesungguhnya.

"Jika ditanya mengenai kegaduhan semalam, itu panjang ceritanya. Kejadian ini biang keladinya adalah Orba," kata Guruh saat ditemui di kawasan Kemang, Kamis, 2 Oktober 2014.

Menurutnya Guruh, sejak 1966 sampai sekarang, Orba menjauhkan rakyat Indonesia dari sejarah, ideologi, politik, budaya, dan hal penting lainnya. (Baca : Guruh: Pilih Jokowi-JK, Orde Baru Tak Kembali )

Karena itu, anak-anak yang lahir pada tahun itu hingga sekarang kurang mengerti akan politik Indonesia. Mereka tidak begitu mengerti tentang ideologi, kebudayaan, dan bahkan Indonesia itu sendiri. "Dan mereka itulah yang saat ini duduk di kursi eksekutif, legislatif, yudikatif. Duduk di kursi kepemerintahan," ujar Guruh.

Hal tersebut, Guruh melanjutkan, membuat proses politik Indonesia menjadi hancur. Menurut dia, tingkah laku para anggota DPR saat ini mencerminkan ketidaktahuan mereka tentang akan arti politik yang sesungguhnya.

Guruh mengatakan, setelah diamendemen empat kali, konstitusi Indonesia menjadi liberalistis. "Tentu hal ini juga mengubah pola pikir, sehingga tercermin di kursi pemerintahan saat ini. Semua menjadi brutal," ujarnya.(Baca : Kedekatan Guruh dengan Bupati Tegal Sejak Kecil)

Jika hal ini tidak diubah, Guruh berpendapat, Indonesia bisa semakin kacau. Bagi dia, yang diperlukan Indonesia saat ini ialah sebuah revolusi. Sesuai dengan ujaran Bung Karno, "Indonesia butuh perubahan yang cepat," katanya.


ANINDYA LEGIA PUTRI




Berita Terpopuler
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Lawan Koalisi Kapak Merah, Warga Yogya Buka Posko
Doa Ruhut untuk SBY-Mega: Tunjukkan Mukjizat-Mu
Naik 100 Persen, Harta Setya Novanto Rp 75 Miliar

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya