Anggota DPRD DKI Jakarta asik gunakan telepon selular saat sidang paripurna di gedung DPRD, DKI Jakarta, 23 Juli 2014. Anggota DPRD gunakan telepon selular saat rapat Paripurna dengan Pemprov DKI Jakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan koalisi pendukung Prabowo Subianto di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta diperkirakan akan membuat kegaduhan dalam rapat paripurna yang membahas mundurnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Mereka akan mempermasalahkan hal remeh-temeh," kata Ari ketika dihubungi, Kamis, 2 Oktober 2014. Contohnya, meributkan undangan rapat yang tidak sampai.
Menurut dia, cara ini akan dilakukan untuk sekadar membuat gaduh dan mencari sensasi. Sebab, Ari menuturkan, mundurnya Jokowi sudah sesuai dengan aturan konstitusi, sehingga tidak bisa dihalang-halangi.(Baca:Jokowi Tegaskan Sudah Mundur dari Gubernur DKI)
"Koalisi (Prabowo) hanya ingin membuat ramai," ujarnya. Dia meminta koalisi pendukung Jokowi harus sigap dalam menangkal manuver yang dilakukan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih itu.
Peta politik DPRD DKI Jakarta tidak menguntungkan kubu Jokowi. Koalisi Indonesia Hebat selaku pengusung Jokowi dalam pemilihan presiden memiliki 49 suara. Rinciannya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 28 suara, Partai Hati Nurani Rakyat 10 suara, Partai Kebangkitan Bangsa 6 suara, dan NasDem 5 suara.(Baca:Anggota DPRDJakarta, Makan Uang Rakyat dan Bolos Rapat)
Adapun gabungan partai pengusung Prabowo Subianto memperoleh 47 suara. Partai Gerindra punya 15 suara, Partai Keadilan Sejahtera 11 suara, Partai Persatuan Pembangunan 10 suara, Golkar 9 suara, dan Partai Amanat Nasional 2 suara.
Namun, melihat manuver Demokrat selama ini, hitungan tersebut bisa berubah. Bahkan di DPRD DKI Jakarta partai berlambang bintang Mercy ini satu fraksi dengan PAN. Asumsinya, jika mereka bergabung dengan fraksi-fraksi pendukung Prabowo, koalisi tersebut mendapat sumbangan 10 kursi, sehingga menjadi 57 suara, unggul atas koalisi pengusung Jokowi.(Baca:FITRA: Harga Lencana DPRD Rp 8 Juta Per Anggota)