Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Any Yudhoyono dan Ketua fraksi PD Nurhayati Assegaf, beri keterangan pers usai rapat konsolidasi PD, di Jakarta, 30 September 2014. Presiden SBY akan terbitkan Perpu untuk batalkan Undang-Undang Pilkada yang baru disahkan oleh DPR. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat masih belum memutuskan akan berkoalisi dengan siapa di parlemen periode 2014-2019. Namun kepada Koalisi Merah Putih, Demokrat meminta dua posisi yaitu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
"Makanya ini masih alot," kata Wakil Bendahara Golkar Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 1 Oktober 2014. Menurut Bambang, kandidat terkuat menjadi Wakil Ketua DPR dari Demokrat adalah Edhie Baskoro Yudhoyono. (Baca: Golkar Pilih Ade Komaruddin Jadi Ketua Fraksi DPR)
Dia mengatakan Koalisi sudah memutuskan Setya Novanto sebagai calon Ketua DPR. Komposisi wakil ketua masih dibicarakan bersama anggota koalisi yang lain. Meskipun ada godaan, sejauh ini Bambang yakin Koalisi Prabowo masih tetap solid. "Golkar tak akan bermanuver buruk," kata dia.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding optimistis Demokrat bakal merapat ke koalisi Jokowi. Menurut dia lobi intensif terus dilakukan oleh petinggi partai politik. Dia sendiri mengaku belum memperoleh informasi detail soal lobi ini. "Tetapi ruang untuk berkoalisi, tergantung Demokrat," kata Karding. (Baca: PAN Pilih Zulkifli Hasan Jadi Wakil Ketua DPR)
Karding juga membenarkan bahwa pimpinan Koalisi Jokowi bakal bertemu Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan pertemuan ini merupakan bentuk lobi dan konsolidasi. Menurut Karding, politik tidak boleh kaku. "Kami ingin mencairkan komunikasi," katanya. (Baca: Ajukan Paket Pimpinan DPR, PDIP Lobi Demokrat)