Pilkada, Nurhayati Tak Jawab Soal Deal Pro-Prabowo  

Reporter

Jumat, 26 September 2014 21:09 WIB

Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf(kanan) dalam acara deklarasi dukungan dari anggota DPR RI Partai Demokrat untuk pasangan Prabowo-Hatta di Hotel Crowne, Jakarta, 16 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menolak menjawab pertanyaan tentang adanya kesepakatan dengan Koalisi Merah Putih untuk menjadikan dirinya sebagai wakil ketua DPR periode 2014-2019. Kabarnya, deal ini yang membuat anggota Fraksi Partai Demokrat walkout (WO) atau keluar ruang menjelang voting RUU Pilkada yang akhirnya dimenangkan Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014. (Baca: Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo)

"Saya tidak mau berkomentar," kata Nurhayati saat ditemui Tempo di lantai 9 Gedung Nusantara I DPR pada Jumat siang, 26 September 2014. Pada pukul 18.50 WIB, Tempo mencegat kembali Nurhayati yang keluar dari ruangannya menuju lift untuk turun. Namun dia tidak menjawab pertanyaan terkait dengan perubahan mendadak sikap politik partainya dan adanya deal jabatan dengan Koalisi Pro-Prabowo. Dengan ditemani sejumlah staf dan bagian keamanan dia bergegas masuk ke lift.

Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat mendukung opsi sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. Nurhayati Assegaf menjelaskan sikap itu akan diformalkan melalui pernyataan tertulis. "Hari ini Partai Demokrat akan mengeluarkan surat kepada panja agar opsi kami bisa dimasukkan dalam pembahasan," ujarnya di Jakarta, Senin, 22 September 2014. (Baca: Anggota Fraksi Demokrat: Walkout Merugikan Partai)

Nurhayati menjelaskan surat tersebut merupakan tindak lanjut atas sikap yang diambil DPP Partai Demokrat yang setuju mendukung opsi pilkada langsung dengan sejumlah catatan. Sebagai kepanjangan tangan dari DPP, katanya, Fraksi Demokrat akan mengikuti arahan. (Baca: Bahas Pimpinan Dewan, Kubu Prabowo Gelar Rapat)

Namun, rapat paripurna DPR yang membahas Rancangan Undang-Undang Pilkada pada Kamis, 25 September 2014, itu berlangsung alot. Janji itu tak terealisasi karena 129 anggota Fraksi Demokrat keluar ruangan beberapa saat sebelum voting.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kecewa dan masih mencari tahu siapa yang menggerakkan anak buahnya WO. Tuduhan tertuju ke Nurhayati Assegaf. Namun, apakah dia berani melanggar perintah Yudhoyono karena dia adalah loyalis Yudhoyono dan tahun 2004-2009 menjadi staf khusus Ibu Negara Republik Indonesia Ani Susilo Bambang Yudhoyono.

FEBRIANA FIRDAUS

Terpopuler:
Walkout Paripurna RUU Pilkada, Demokrat Pengecut
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat



Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Kasus E-KTP, Nurhayati Ali Assegaf Bungkam Setelah Diperiksa KPK

26 Juni 2018

Kasus E-KTP, Nurhayati Ali Assegaf Bungkam Setelah Diperiksa KPK

Nurhayati Ali Assegaf enggan bicara setelah diperiksa KPK dalam kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya

Akan Ditanya Soal Dana E-KTP, Nurhayati Ali Assegaf Mangkir

5 Juni 2018

Akan Ditanya Soal Dana E-KTP, Nurhayati Ali Assegaf Mangkir

Dalam persidangan korupsi e-KTP, Irvanto pernah bersaksi menyerahkan uang e-KTP sebanyak US$100 ribu kepada Nurhayati Ali Assegaf.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Nurhayati Ali Assegaf dalam Kasus Korupsi E-KTP

5 Juni 2018

KPK Periksa Nurhayati Ali Assegaf dalam Kasus Korupsi E-KTP

Nurhayati Ali Assegaf dan sejumlah politikus diperiksa KPK terkait aliran dana korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

Nurhayati Assegaf Bantah Tudingan Irvanto Terima Dana E-KTP

22 Mei 2018

Nurhayati Assegaf Bantah Tudingan Irvanto Terima Dana E-KTP

Pada saat proyek e-KTP diprogramkan, kata Nurhayati, ia di Komisi I DPR. Ia mengaku tak kenal Setya Novanto. Apalagi Irvanto.

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya