Demonstran RUU Pilkada di DPR Masih 'Anteng'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 25 September 2014 13:20 WIB

Massa yang tergabung dalam "Koalisi Kawal RUU Pilkada" membawa poster seruan dukungan Pilkada Langsung pada aksinya di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pengesahan Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), pelataran gedung DPR masih sedikit pedemo. "Kami belum berkumpul. Massa lain mungkin akan segera datang," kata Ketua Barisan Relawan Jalan Perubahan, Ferry Alfiand, saat ditemui Tempo di pintu masuk Gedung DPR, Kamis, 25 September 2014.

Pedemo baru terdiri dari dua organisasi masyarakat, yakni Perempuan Indonesia Hebat, dan Barisan Relawan Jalan Perubahan. Masing-masing berjumlah sekitar 30 orang saja. Berbekal satu unit mobil pikap, mereka berunjuk rasa dengan pengeras suara.

Menurut Ferry, massa lainnya akan datang dari berbagai daerah, seperti Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau. "Dua orang relawan dari Korea dan Hong Kong pun tengah menuju ke sini," ujarnya.

Dia mengatakan massa tak akan menghentikan aksi unjuk rasa sebelum DPR memutuskan nasib RUU Pilkada. Jika keputusan DPR tak sesuai dengan keinginannya, maka mereka akan melanjutkan aksinya menuju Mahkamah Konstitusi.

Hingga saat ini, aksi unjuk rasa berjalan lancar. Menurut pantauan, aparat kepolisian belum bersiaga untuk menghalau para pedemo. Mereka masih berteduh di bawah pepohonan yang terdapat di area taman DPR. Meski demikian, perlengkapan polisi telah disiapkan di depan para pedemo.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyatakan tiga ribu orang tercacat akan menyambangi Senayan hari ini. "Jumlah massa yang terdaftar pada kami segitu dari berbagai elemen masyarakat," kata dia.

Karena itu, kata Rikwanto, Kepolisian Polda Metro Jaya akan menurunkan 1.250 orang personel untuk mengamankan gedung parlemen DPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan. "Tak ada pengamanan berlebihan. Semua sesuai prosedur," katanya.

Massa yang tercatat akan menuju Senayan hari ini terdiri dari beberapa kelompok, antara lain dari Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Sejahter Indonesia (DEN-KSBSI) sebanyak 500 orang, dari kelompok Bara Revolusi Mental sebanyak 500 orang.

PERSIANA GALIH

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya