Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit  

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 14:25 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memeriksa 20 mobil relawan kesehatan untuk berkeliling Pulau Jawa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta (16/3). Mobil kesehatan yang terdiri dari mobil ambulans, mobil pengangkut obat-obatan serta mobil pengangkut dokter yang rencananya mengitari pulau jawa selama masa kampanye. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengklaim kekalahannya dalam pemilihan presiden 2014 lantaran kurang modal. Kendati demikian, dia tetap bersyukur karena berhasil mendulang suara hampir tiga kali lipat dari perolehan pada Pemilu 2009 sehingga membawa Gerindra di posisi tiga besar. (Baca: Kalah di MK, Prabowo: Saya Tak Ngumpet di Gunung)

"Partai kita yang baru lima tahun sebenarnya naiknya bisa lebih, cuma kurang duitnya aja," kata Prabowo saat membuka Kongres Luar Biasa Gerindra di Nusantara Polo Club, Cibinong, Bogor, Sabtu, 20 September 2014.

Menurut dia, banyak elite negeri ini yang tidak mengerti Gerindra. Namun kondisi ini justru malah menguntungkan. "Sebenarnya enak, karena kalau mereka mengerti, bisa nyontek," ujarnya. (Baca: Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?)

Prabowo juga menyebutkan banyak pihak luar yang mengira Gerindra bisa besar dalam waktu singkat karena selalu menggelontorkan duit ke daerah-daerah. Dia langsung bertanya ke seluruh fungsionaris partai perwakilan dari daerah, apakah menerima uang dari Jakarta. "Tidak," jawab ratusan kader serempak.

Prabowo menegaskan bahwa selama enam tahun ini dirinya ingin membangun partai kader dari tingkat bawah. Karena itu, dia berpesan agar para kadernya tidak merasa sebagai politikus. "Saya katakan, kita bukan politisi," tuturnya "Kita adalah pejuang politik."

Meski sudah menjadi partai terbesar ketiga, ujar dia, perjalanan Gerindra sering dihujani berbagai macam persoalan. "Kita lupa dimensi yang besar. Kita lupa atau tidak melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi." (Baca: Ke Rakernas PDI Perjuangan, PAN Tak Izin Prabowo)

Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan, pengurus, dan kader dari tingkat daerah hingga pusat karena telah setia membesarkan Gerindra. Pada 2009, Gerindra yang baru pertama kali menjadi peserta pemilu berhasil memperoleh 4,46 persen suara. Lima tahun kemudian, partai ini mendulang 11,81 persen suara.

LINDA TRIANITA


Terpopuler:
Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum
Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat




Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

42 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

43 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya