Jokowi Disebut Ingkar Janji, Ini Pembelaan Ruhut

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 18 September 2014 05:44 WIB

Ruhut Sitompul. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta: Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan presiden terpilih, Joko Widodo, tidak ingkar janji. Menurut Ruhut, pembagian kursi menteri untuk kalangan profesional partai adalah hal wajar. "Walau dari partai harus profesional," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 September 2014.

Ruhut menjelaskan, pilihan Jokowi untuk membagi kursi menteri dari kalangan profesional partai dan kalangan profesional murni sudah tepat. "Jokowi berusaha menyeimbangkan antara kalangan partai dan profesional," ujar dia. "Dan dari partai tetap harus profesional," kata Ruhut. (Baca: Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi)

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Haris Bobby Hoe, sebelumnya mengatakan Joko Widodo sudah melanggar janji yang telah disampaikan sebelumnya soal pembentukan kabinet. "Saya kira sudah jelas ya, Jokowi tidak memegang janjinya," ujar Haris saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 September 2014.

Saat hendak mendaftarkan diri menjadi presiden pada pertengah Juli lalu, Joko Widodo berjanji tidak akan membagi kursi kepada partai politik pengusungnya dalam pemerintahan mendatang. Ia mengatakan, tidak ada transaksi politik apa pun bagi partai yang ingin bergabung dalam dalam koalisi PDI Perjuangan. (Baca: Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP)

Pernyataan Jokowi menjelang pemilihan presiden itu bertolak belakang dengan peristiwa 15 September 2014. Saat itu Jokowi mengumumkan akan membagi kursi menteri dalam dua bagian, yaitu 16 kursi untuk kalangan profesional partai dan 18 kursi untuk kalangan profesional nonpartai.

Menurut Haris, memang hak preogratif Jokowi untuk memilih siapa yang nanti duduk akan sebagai menteri di pemerintahan mendatang. "Tapi ya itu, mengapa ingkar janji," kata dia. Menurut haris, akan lebih baik jika Jokowi tidak mengumbar janji-janji sebelum mencalonkan diri menjadi presiden. "Kenyataannya sekarang sudah beda." (Baca: Tim Transisi: Soal Kabinet Wewenang Jokowi)

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR, Puan Maharani, tidak mempersoalkan komposisi kabinet pemerintahan Joko Widodo. Menurut Puan, menteri dari partai juga memiliki kapasitas yang bagus. "Kita harus pahami bahwa kalau dari parpol sepertinya sama baiknya dengan orang profesional," katanya di Kompleks Senayan Jakarta, Selasa, 16 September 2014.

Puan menegaskan, banyak politikus memiliki gelar profesor. Karena itu, Puan tidak mempermasalahkan menteri dari kalangan parpol. Dengan komposisi tersebut, Puan berharap pemerintahan Jokowi-Kalla berjalan efektif. Sehingga program-program andalan Jokowi-Kalla bisa terealisasikan. "Kabinet yang berasal dari berbagai kalangan bisa membantu kinerja presiden sesuai dengan visi misi."

ODELIA SINAGA



Terpopuler
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Airport Tax Wajib Masuk Tiket

Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha

Airsia Tambah Dua Rute dari Medan Oktober Ini

Krakatau Minta Tax Holiday untuk Anak Perusahaan

Berita terkait

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

54 detik lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

51 menit lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

1 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

1 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

3 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

3 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

4 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

6 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

7 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

7 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya