TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan istri Ajun Komisaris Besar Idha Endhi Prasetyono, Titi Yusnawati, diduga masuk ke dalam jaringan narkotika internasional. Titi termasuk dalam radar pengawasan BNN.
"Ya, dia ada di dalam lingkaran jaringan internasional. Jaringan itu kan ada akar-akarnya dan salah satunya di Malaysia," kata Anang setelah pelantikan 16 perwira tinggi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba')
Namun, Anang enggan menjelaskan peran Titi di dalam jaringan narkotika internasional tersebut. Yang pasti, kata Anang, Titi sudah lama terlibat. "Karena kaki tangannya sudah ditangani lebih dulu," kata Anang.
Saat ditanya mengapa BNN tidak segera menangkapnya, Anang mengatakan pihaknya masih harus membuktikan keterlibatan Titi. "Kita harus buktikan yang jelas analisisnya ke arah sana," kata Anang. (Baca: Kasus Polisi 'Narkoba', BNN Tunggu Status Idha)
Suami Titi, Idha ditangkap polisi Diraja Malaysia bersama anak buahnya Brigadir Harahap pada 30 Agustus lalu di Bandara Kuching. Keduanya diduga terlibat jaringan internasional karena penangkapan mereka berasal dari informasi perempuan Filipina yang ditangkap beberapa jam sebelumnya di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Idha dan Harahap, yang merupakan anggota Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, terancam dijerat dengan Ketentuan Pidana Narkotika atau Akta Dadah Berbahaya 1952 di Malaysia. Keduanya terancam hukuman mati. (Baca: Polisi 'Narkoba' Idha Nyaris Jadi Suami Bupati)
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Ketemu Jokowi, Hatta Bantah Hendak Merapat
MU Terkena Karma Manchester City
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
Berita terkait
Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi
9 jam lalu
Dua penyelundupan narkoba oleh jaringan internasional Jerman-Belgia digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba
1 hari lalu
Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaPolri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
1 hari lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
1 hari lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024
3 hari lalu
Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
3 hari lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan
4 hari lalu
Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.
Baca SelengkapnyaRio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali
5 hari lalu
Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
6 hari lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
6 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca Selengkapnya