PAN: Pansus Pemilu Bukan untuk Jatuhkan Jokowi

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 2 September 2014 14:44 WIB

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama Ketua fraksi PDI-P Puan Maharani, ketua fraksi PKB Marwan Jafar (kiri) dan ketua Kepala staf Tim Transisi Jokowi-JK Rini Soemarno Soewandi (kanan), menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat tertutup, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Kamis 28 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir mengatakan tujuan Dewan Perwakilan Rakyat membentuk panitia khusus Pemilu 2014 ialah untuk mengevaluasi kerja penyelenggara pemilu.

"Komisi Pemilihan Umum yang akan dievaluasi dan tidak ada tujuan yang mengarah pada penjungkalan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih," kata dia di Jakarta, Selasa, 2 September 2014.

Menurut Herman, legitimasi kemenangan Jokowi-JK sudah kuat. Pasalnya, penetapan kemenangan pasangan poros PDI Perjuangan itu sudah dikukuhkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi pada 21 Agustus 2014. (Baca: Usai Putusan MK, Ketua Komisi Pemerintahan Masih Diam)

"Putusan Mahkamah Konstitusi sudah final dan mengikat. Kami tidak memiliki intensi sama sekali untuk menggugat putusan tersebut," kata anggota Komisi II DPR ini.

Urgensi pembentukan pansus pemilu ini, kata dia, untuk mengevaluasi kerja KPU dalam penyelenggaraan pemilu, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Herman menilai KPU bekerja secara serampangan sehingga pelaksanaan Pemilu 2014 kacau. (Baca: Gerindra: Pansus Pilpres Setelah 15 Agustus)

"Ada banyak contoh kinerja KPU yang sembarangan, misalnya terbitnya aturan daftar pemilih khusus tambahan dan penggunaan anggaran pemilu tanpa seizin Komisi Pemerintahan Dalam Negeri dan Kementerian Dalam Negeri."

Herman berharap pansus pemilu ini menghasilkan rekomendasi agar penyelenggara pemilu di semua level pemerintahan diberhentikan, bila ditemukan indikasi kegagalan dalam menggelar pemilu.

"Kami akan rekomendasikan agar pimpinan KPU di kabupaten, provinsi, maupun pusat agar diberhentikan karena gagal melaksanakan pemilu dengan baik," ujar dia.

RAYMUNDUS RIKANG R.W.

Terpopuler:

3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Foto Bugil Jennifer Lawrence Beredar di Internet
Kasus 'Polisi Narkoba', Kapolri Diminta Mundur
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Akhirnya, Florence 'Ratu SPBU' Bebas dari Tahanan

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

8 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya