Berbagi Paket DPR, Golkar Yakin Dapat Kursi Ketua  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 2 September 2014 12:39 WIB

Juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya (ketiga kiri) dan sekretaris jenderal partai anggota koalisi memberikan keterangan seusai sidang putusan MK di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, 21 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya yang juga juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya, mengatakan akan membicarakan pembagian posisi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Tantowi, Koalisi Merah Putih pasti akan menguasai paket pimpinan Dewan karena menjadi mayoritas di kursi parlemen.

"Pastinya, Golkar akan menjadi Ketua DPR," ujar Tantowi ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 2 September 2014. Terkait dengan komposisi, tutur Tantowi, segalanya bisa mungkin, termasuk posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat yang ditempati Partai Demokrat. Sedangkan partai lain, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan, mengisi posisi Wakil Ketua DPR. (Baca: Diundang SBY, Prabowo Tak Datang)

Tantowi mengatakan saat ini pembahasan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD masih dalam tahap pembahasan tata tertib DPR. Setelah itu, Koalisi Merah Putih mendorong pimpinan DPR agar dipilih lewat paket dengan cara aklamasi atau voting. Setelah itu, paket pimpinan DPR akan ditentukan personalnya.

"Demokrat otomatis mendapatkan dukungan dari Koalisi Merah Putih untuk posisi tertentu di parlemen," ujar Tantowi. Dia menuturkan Demokrat tetap bagian dari Koalisi Merah Putih, meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah bertemu dengan Joko Widodo sebagai presiden terpilih. Dia yakin SBY tetap mendukung Koalisi Merah Putih. (Baca: PDIP Tidak Punya Waktu Rangkul Koalisi Merah Putih)

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eriko Sotarduga menilai paket pimpinan DPR hendaknya menunggu keputusan uji materi UU MD3 di Mahkamah Konstitusi. Dia optimistis permintaan uji materi akan diterima. Jika tidak, kata Eriko, sudah ada langkah lain untuk antisipasi. Namun dia menolak membeberkan strategi tersebut.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat membentuk Panitia Khusus Tata Tertib sejak Rabu, 27 Agustus 2014. Panitia tersebut akan membuat aturan yang lebih terperinci sebagai turunan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 atau lebih populer dengan nama UU MD3 yang telah disahkan pada 8 Juli 2014.

Pansus Tata Tertib terdiri atas 30 anggota parlemen. Ini termasuk empat pimpinan Pansus yang telah ditetapkan. Pimpinan Pansus didominasi anggota partai Koalisi Merah Putih. Benny K. Harman dari Partai Demokrat dipilih sebagai Ketua Pansus. Aziz Syamsuddin dari Golkar, Fahri Hamzah asal PKS, dan Toto Daryanto dari PAN ditetapkan sebagai Wakil Ketua Pansus.

SUNDARI


Terpopuler:
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Foto Bugil Jennifer Lawrence Beredar di Internet
Kasus 'Polisi Narkoba', Kapolri Diminta Mundur
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Akhirnya, Florence 'Ratu SPBU' Bebas dari Tahanan













Advertising
Advertising

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya