Joko Widodo (tengah) didampingi Deputi Kepala Staf Kantor Transisi, Akbar Faisal (kiri) dan Andi Wijayanto (kanan) mengundang wartawan masuk ke Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, 4 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Tim transisi yang dibentuk Joko Widodo mulai bekerja menyusun program nyata yang akan dijalankan oleh Jokowi setelah dilantik. Deputi tim transisi Andi Widjajanto mengatakan sudah ada pembagian tugas personel tim yang dipimpin oleh Rini Soemarno, bekas Menteri Perdagangan dan Perindustrian. (Baca: Tim Transisi Jokowi Belajar dari Negara Lain)
Menurut Andi, dia akan membawahi kelompok kerja yang terkait dengan pertahanan, keamanan, dan kelembagaan. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan bakal mengurus isu kesejahteraan rakyat, isu pedesaan, penanggulangan kemiskinan, program Indonesia Sehat, dan Indonesia Pintar. (Baca: Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?)
Politikus Partai NasDem, Akbar Faizal, akan membawahi kelompok kerja yang terkait dengan infrastruktur, energi, perumahan rakyat, dan layanan publik. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto akan bertanggung jawab terhadap bidang parlemen, legislasi, perundangan, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (Baca: Jokowi Pilih 4 Penasihat Tim Transisi)
Menurut Andi, kelompok kerja di bawah tim transisi terdiri dari kalangan akademikus dan praktisi. "Bisa mantan birokrat, pelaku, dan juga dari partai," katanya. Rencananya, tiap kelompok kerja bakal terdiri dari lima orang. "tapi jumlahnya bisa berubah. Tergantung prioritas yang diinginkan Pak Jokowi."
Mereka yang dipilih, kata Andi, harus kompeten di bidangnya dan mampu berkomunikasi dengan pihak yang relevan. Misalnya, kelompok kerja APBN harus bisa berinteraksi dengan Badan Anggaran DPR, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.