TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, sore ini mengunjungi kantor Dewan Perwakilan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat. Tiba sekitar pukul 17.35, Jokowi disambut oleh Ketua Umum Hanura Jenderal (Purnawirawan) Wiranto.
Dalam pidatonya, Wiranto mengatakan Hanura akan terus mengawal jalannya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla meski keduanya sudah dinyatakan memenangi pemilu presiden 9 Juli lalu.
"Kami akan terus mengawal sampai pelantikan, sampai pemerintahan berjalan," kata Wiranto di kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Pasar Bebas ASEAN, Jokowi: Tingkatkan Daya Saing!)
Dia juga berharap Jokowi-Kalla kelak dapat menjalankan pemerintahan dan membentuk kabinet yang sesuai dengan harapan dan amanat rakyat. "Setelah pelantikan, tugas selanjutnya adalah menyusun pemerintahan yang lebih baik, memenuhi harapan publik. Ini juga tidak mudah," katanya.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengatakan dukungan yang diberikan Hanura tidak melalui proses yang sulit dan panjang. Menurut dia, Wiranto hanya membutuhkan waktu dua hari sebelum memutuskan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya hanya datang sekali ke rumah Pak Wiranto. Saya katakan, syaratnya tanpa syarat. Dua hari kemudian beliau menyampaikan berada di belakang Jokowi. Syarat kami diterima oleh Partai Hanura," katanya.
Jokowi juga menyatakan kemenangan yang diperoleh Jokowi-Kalla merupakan kemenangan rakyat, partai, dan relawan. Jokowi menilai kunci kemenangannya adalah konser Salam Dua Jari di Gelora Bung Karno serta penampilannya dalam debat calon presiden-wakil presiden yang terakhir. (Baca: Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati )
"Sampai terakhir itu, semua jurus sudah dipakai. Elektabilitas kita malah turun. Jurus dewa mabuk pun sudah dikeluarkan, tapi tidak berhasil juga. Tapi di sepuluh hari terakhir ada keajaiban," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi