Separuh Proyek Kebudayaan di Yogya Gagal Lelang

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 12 Agustus 2014 19:33 WIB

Komplek Keraton Yogyakarta.(TEMPO/ARBOW)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Separuh lebih proyek fisik kebudayaan yang dibiayai dana keistimewaan Yogyakarta termin I 2014 gagal lelang. Akibatnya, penyerapan dana keistimewaan termin pertama kecil, sehingga akan mempersulit turunnya dana termin kedua. “Karena enggak memenuhi syarat,” kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Gusti Bendara Pangeran Haryo Yudoningrat, Senin malam, 11 Agustus 2014.

Dari total alokasi dana keistimewaan termin I untuk kebudayaan senilai Rp 99 miliar, yang baru terserap sekitar Rp 26 miliar dari Januari hingga Maret 2014. Padahal, total alokasi dana keistimewaan untuk kebudayaan selama 2014 senilai Rp 378 miliar.

Proyek-proyek fisik yang gagal lelang, antara lain, pembangunan Taman Budaya Kulon Progo; perluasan makam raja di Imogiri; renovasi Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta; pembangunan museum budaya di Museum Gunung Api di Pakem, Sleman; juga renovasi Ndalem Yudonegaran. “Yang museum itu masih menunggu amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Padahal proses amdal paling tidak tiga bulan,” kata Yudoningrat.

Renovasi Bangsal Kencana pun harus memenuhi standar tertentu dalam hal jenis dan usia kayu. Sementara itu, gambar desain makam yang telah dibuat masih disimpan Kanjeng Bendara Pangeran Haryo Hadiwinoto, yang bertanggung jawab atas aset Keraton Yogya. Gambar itu sempat diminta sebagai dasar pembangunan, tapi, menurut Yudoningrat, adik kandung Sultan Hamengku Buwono X itu tidak memberi izin. “Enggak tahu kenapa. Kami juga melakukan pemanggilan lelang ulang, tapi enggak ada yang datang. Seperti takut,” kata Yudoningrat.

Langkah yang dilakukan Dinas Kebudayaan DIY yakni menjalankan kegiatan yang sama seperti sebelumnya. "Asalkan memenuhi syarat, sesuai aturan. Agar dapat menyerap dana. Seperti mengirimkan duta kesenian ke Suriname." (Baca: Revitalisasi-Kawasan-Yogyakarta-Dimulai-dari-Alun-alun)

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menduga lelang menemui kegagalan lantaran tidak banyak kontraktor yang memahami bangunan warisan budaya yang punya karakteristik tertentu. Misalnya, kontraktor harus menguasai seni sungging alias ukir khusus dan cara mengecat bangunan secara khusus. Adapun lelang hanya bisa dilakukan jika diikuti minimal oleh tiga peserta. “Kalau pemerintah mau membantu, juru sungging biar dilakukan abdi dalem. Jadi tidak lelang. Ketidakpahaman karakteristik bangunan heritage itu masalah besar,” kata Sultan, Selasa 12 Agustus 2014.

Menurut Sultan, ketika Keraton Yogyakarta akan direnovasi pada masa Orde Baru, pemerintah DIY mengajukan permohonan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional agar tidak kontraktor renovasi tidak ditentukan melalui lelang.

Rencananya, staf Dinas Kebudayaan DIY akan diperbanyak dan organisasinya diperbesar agar punya spesialisasi untuk melaksanakan kewajibannya. “Makanya jangan mbangun-mbangun proyek fisik dulu. Kalau sudah stabil lembaganya, baru mbangun,” kata Sultan.




PITO AGUSTIN RUDIANA

Terpopuler:
Jokowi Pilih Empat Tokoh Penasihat Tim Transisi
Suami-Istri Jatuh ke Jurang Saat Berfoto Selfie
Gabung ISIS, Teroris Bom Bali Ini Tewas
Michael Jackson Manusia Paling Jorok di Hollywood




Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

24 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

27 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya