Bayi Dempet Kelamin 20 Bulan Menanti Operasi di RSHS

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 11 Agustus 2014 04:11 WIB

Ilustrasi bayi kembar siam. Cbsnews.com

TEMPO.CO, Bandung - Bayi kembar laki-laki dempet kelamin dan anus, Bima dan Arjuna, yang berusia 20 bulan, menunggu operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Selama ini mereka dirawat di ruangan khusus dengan tanggungan negara. Orang tua mereka berharap operasi bisa segera dilakukan karena biaya hidup makin menipis.

Muhammad Bima Thabaroq Hasan dan Muhammad Arjuna Thabaroq Sadikin lahir dari persalinan normal pada 2 Januari 2013 di sebuah klinik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bima lebih dulu lahir. "Kami dan dokter tidak menyangka bakal lahir kembar," kata ayah bayi, Robby Achadiat, Ahad, 10 Agustus 2014.

Setelah lahir, keduanya langsung dilarikan ke RSHS dan dirawat hingga 19 bulan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Saat ini kondisi kesehatan kedua bayi kembar tersebut berangsur membaik, Mereka dirawat di kamar kelas satu Ruang Kenanga. "Bima cukup aktif bergerak, Arjuna lebih pasif dan suka tiduran," kata Robby. Mereka saling menempel dari bagian perut, alat kelamin, hingga anus.

Perut Bima saat ini dilubangi dokter untuk pembuangan kotorannya. Adapun Arjuna, kata Robby, mengalami kebutaan sejak usia 3 bulan. Soal operasi pemisahan, keluarga mendapat keterangan dari dokter bahwa waktu operasi adalah setelah usia bayi lebih dari 1,5 tahun. "Kabarnya mau dioperasi September nanti. Waktu persisnya belum tahu karena kami belum diajak diskusi soal teknis rencana operasi," ujarnya.

Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Rudi Kadarsah mengatakan tim dokter masih membahas rencana operasi pemisahan bayi. Sebelumnya, RSHS pernah memisahkan bayi kembar siam Wanda dan Wandi. "Tidak mudah dioperasi dengan kondisi (kembar siam) seperti ini. Tiap bayi kondisinya berbeda," kata Rudi.

Soal kondisi pasien dan bagaimana rencana operasinya, RSHS rencananya akan memaparkannya pada pekan ini kepada wartawan. Sekaligus, kata Rudi, untuk menjernihkan kabar bahwa RSHS menelantarkan bayi kembar itu karena tak kunjung dioperasi. "Seolah-olah telantar padahal sudah cukup banyak biaya untuk merawatnya," ujar dia.

Pihak keluarga berharap operasi bisa dilakukan segera karena kondisi keuangan mereka terus menyusut. Robby sebulan lalu terpaksa berhenti kerja sebagai tenaga pemasaran farmasi di Cianjur karena harus merawat anak kedua dan ketiganya di rumah sakit. Adapun istrinya yang sudah bekerja 11 tahun sebagai guru honorer sekolah dasar tetap mengajar dengan upah Rp 350 ribu per bulan.

Menurut Robby, program Jaminan Kesehatan Masyarakat dari pemerintah pusat dan kini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan serta rumah sakit tidak menanggung kebutuhan bayi seperti kantung tempat kotoran bayi seharga Rp 40 ribu per lembar, alat penempel kantung yang diganti 3-4 hari seharga Rp 300 ribu lebih per buah, serta popok berpenyerap cairan. Robby mengatakan membutuhkan bantuan sumbangan lewat nomor rekening BCA 2331688349 atas namanya.

ANWAR SISWADI

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
Ini Penyebab Muncul Fenomena Jilboobs
Ical Tak Akan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar

Berita terkait

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

16 Desember 2023

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

Seorang warga menuding terjadi malpraktik hingga menewaskan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.

Baca Selengkapnya

Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

28 November 2023

Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

Akun media sosial Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung diretas sejak Senin, 27 November 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Satu Bayi Meninggal Setelah Pemisahan Kembar Siam di RSHS Bandung

25 Oktober 2023

Satu Bayi Meninggal Setelah Pemisahan Kembar Siam di RSHS Bandung

Operasi kembar siam memiliki tingkat kesulitan yang cukup kompleks.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Hasan dan Husein

23 Oktober 2023

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Hasan dan Husein

Bayi kembar siam berusia 13 bulan yang dinamakan Hasan dan Husein itu berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

12 Agustus 2023

Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

Pada operasi pemisahan bayi kembar siam itu, tim dokter RSSA Malang didampingi dokter-dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Usia 11 Bulan

21 Desember 2022

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Usia 11 Bulan

Bayi kembar siam seberat 14,6 kilogram itu memiliki organ liver atau hati yang menyatu.

Baca Selengkapnya

Kembar Siam, Penyebab dan Macamnya

2 Agustus 2022

Kembar Siam, Penyebab dan Macamnya

Kembar siam terjadi ketika satu sel telur yang dibuahi membelah dan berkembang menjadi dua individu. Macamnya tergantung posisi mereka terhubung.

Baca Selengkapnya

Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Sukabumi di RSHS Bandung Segera Pulang

8 Juni 2022

Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Sukabumi di RSHS Bandung Segera Pulang

Kedua bayi kembar siam itu pada 25 Mei 2022 menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Baca Selengkapnya

RSHS Bandung Gelar Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Sukabumi

25 Mei 2022

RSHS Bandung Gelar Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Sukabumi

Bayi kembar siam itu sekarang berusia 11 bulan

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bayi Bisa Terlahir Kembar Siam? Ini Penjelasan Ilimiahnya

1 September 2021

Bagaimana Bayi Bisa Terlahir Kembar Siam? Ini Penjelasan Ilimiahnya

Apa yang menyebabkan lahirnya bayi kembar siam? Pertanyaan ini mendapat jawaban ilmiah sebagai berikut.

Baca Selengkapnya