Petani Malang Ogah Pakai Pupuk Organik Bersubsidi  

Reporter

Senin, 4 Agustus 2014 10:05 WIB

ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Malang - Kebanyakan petani di Kabupaten Malang malas menggunakan pupuk organik bersubsidi. Akibatnya, pupuk organik bersubsidi yang terserap masih sangat sedikit.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Pemerintah Kabupaten Malang Helijanti Koentari mengatakan sejak awal hingga pertengahan 2014 serapan pupuk organik bersubsidi masih yang paling rendah dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis bersubsidi. "Karena masyarakat sekarang sudah bisa mandiri memproduksi pupuk organik," kata Helijanti, Senin, 4 Agustus 2014.

Dia menyebut pupuk organik yang terserap baru 8.390 ton atau hanya 28,61 persen dari total kuota sebanyak 29.319 ton. Serapan pupuk organik ini lebih sedikit dari serapan pupuk kimia sintetis (anorganik) bersubsidi, seperti pupuk urea, zwavelzure ammoniak (ZA) alias amonium sulfat, NPK Phonska, dan SP-36.

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara atau nutrisi utama sekaligus, yakni nitrogen, fosfat (phosphat), dan kalium. Pupuk NPK biasa disebut pupuk lengkap. Pupuk SP atau Superphosphat-36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang.

Sedangkan pupuk organik di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah didefinisikan sebagai pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Helijanti memprediksi rendahnya serapan pupuk organik bersubsidi berlanjut hingga akhir tahun anggaran sehingga dia pesimistis seluruh pupuk organik yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terserap habis.

Namun, Helijanti menekankan bahwa gabungan serapan pupuk organik dan pupuk anorganik bersubsidi masih kurang dari 50 persen. Hingga pertengahan Juli lalu, total pupuk bersubsidi yang terserap masih 69.922 ton atau setara 46,90 persen dari total kuota sebanyak 149.080 ton.

Dari lima jenis pupuk bersubsidi itu, hanya pupuk urea dan SP-36 yang serapannya melebihi 50 persen. Pupuk urea yang terserap sebanyak 27.002 ton atau 68,53 persen dari total kuota 39.403 ton. Sedangkan pupuk SP-36 yang terserap sebanyak 3.185 ton atau 56,58 persen dari total kuota 5.629 ton.

ABDI PURMONO


Baca juga:
Mamiek Srimulat Akan Dimakamkan di Ngawi
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
Solar Bersubsidi Dibatasi, Harga Barang Bakal Naik
Vermaelen Pilih Barcelona, MU Pun Gigit Jari

Berita terkait

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

1 hari lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

2 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 hari lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

5 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

6 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

14 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

14 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

14 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

17 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

20 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya