Mega Tolak Gagasan Gerakan Pembaruan

Reporter

Editor

Senin, 28 Maret 2005 18:49 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar: Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri mengisyaratkan akan menolak ide-ide yang diusung oleh kelompok Gerakan Pembaruan, seperti penghapusan hak prerogatif dan formatur tunggal. Dalam sambutan pembukaan Kongres II PDI Perjuangan di hotel Inna Grand Bali Beach, Senin (28/3), Megawati mengatakan bahwa formatur tunggal dan formatur jamak sama demokratisnya. Mega mencontohkan, dalam pengelolaan pemerintahan negara, presiden dalam sistem presidensiil adalah "formatur tunggal" yang mempunyai hak prerogatif dalam menentukan pembantunya. Praktek sebaliknya juga ditemukan dalam pengalamanmenyusun kabinet yang juga pernah dipraktekkan diIndonesia. "Saya berharap saudara-saudara maumemikirkan dengan kepala dingin pilihan-pilihan yangkita ambil, jangan mencampuradukkan antara perasaanketidaksenangan dengan demokrasi yang hanya melahirkanpro kontra yang tidak perlu," papar Megawati.Bekas Presiden RI ini juga mencermati adanya gerakandan wacana yang dikembangkan oleh sejumlah warga PDIPerjuangan mengenai pemurnian, perubahan danpembaruan. Menurut Mega, di satu sisi gerakan tersebutmerefleksikan bekerjanya demokasi dalam tubuh partai.Tapi di sisi lain, gerakan tersebut membuat Megamerasa prihatin. "Karena gagasan-gagasan besar yangada direduksi menjadi perebutan posisi ketua umumsemata-mata," ujarnya.Menurut Mega, ide-ide mengenai pemurnian, pembaruandan perubahan itu hanya benar dalam tataran nilai.Tapi untuk mewujudkannya, setiap sistem demokrasimemerlukan kehadiran mekanisme dan prosedur yangdibangun atas kesepakatan bersama. "Demokrasi tidakhanya dibangun di atas dasar kesetiaan pada nilaisemata, tetapi juga di atas kepatuhan pada proseduryang disepakati bersama," imbuh Megawati.Sistem politik, ujar Mega, selalu membutuhkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap hukum. Dalamkonteks partai, tanpa adanya disiplin hanya akanberakhir pada gerombolan pemarah. "Karenanya pentingbagi kita untuk tidak memberikan toleransi bagisiapapun warga PDIP yang melanggar disiplin," kataMegawati. Namun ia juga mengingatkan bahwa PDIP tidakboleh terjebak pada upaya pembungkaman perbedaanpendapat atas nama disiplin. Sementara itu suami Megawati, Taufik Kiemas engganmengomentari gagasan-gagasan yang dikembangkan olehkelompok pro pembaruan. Orang yang paling berpengaruhdi tubuh PDI Perjuangan ini juga enggan mengomentaricalon ketua umum di luar Megawati yang diusungkelompok pembaruan. "Kamu lihat sendiri saja, kekuatanmereka seberapa sih," kata Taufik kepada Tempo sambilbergegas masuk lift. Kukuh/Imron/Rilla-Tempo

Berita terkait

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

6 Juni 2023

Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

PDIP merupakan satu dari tiga partai yang masih eksis sejak Orde Baru. Sejak 2000, Megawati dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP selama 23 tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

9 Agustus 2019

Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

Kongres PDIP di Bali dihadiri ribuan peserta dan undangan. Hal ini tentu saja mengundang para pedagang untuk menjajakan jualannya.

Baca Selengkapnya

Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

8 Agustus 2019

Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

Acara pengambilan sumpah jabatan Megawati itu dilakukan secara tertutup dalam sidang paripurna PDIP.

Baca Selengkapnya

Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

8 Agustus 2019

Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

Megawati menyebut Jokowi sempat bertanya alasan ketua umum partai berlambang banteng itu ingin BPIP menjadi badan, bukan dewan.

Baca Selengkapnya

Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

8 Agustus 2019

Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

Selain para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja, sembilan sekretaris jenderal koalisi Jokowi-Ma'ruf, juga akan lengkap hadir di Kongres V PDIP.

Baca Selengkapnya

Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

7 Agustus 2019

Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan datang ke Kongres PDIP V di Bali.

Baca Selengkapnya

Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

7 Agustus 2019

Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

Megawati akan pecat kader PDIP yang melanggar aturan partai.

Baca Selengkapnya

Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

7 Agustus 2019

Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

Sebelum berkurban di Dili, Krisdayanti akan mengikuti Kongres PDIP di Bali.

Baca Selengkapnya