TEMPO.CO, Semarang - Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah telah menginventarisasi dugaan pelanggaran kampanye pemilu presiden dan wakil presiden 2014 sebanyak 8.991 kasus.
Data ini merupakan hasil observasi pengawas pemilu yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. "Pelanggaran didominasi pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye sebanyak 8.980 kasus," kata koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jawa Tengah, Teguh Purnomo, Kamis, 19 Juni 2014.
Pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye pasangan calon nomor urut 1, Prabowo-Hatta, sebanyak 3.954 buah dan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebanyak 5.026 buah. Sedangkan daerah penyumbang dugaan pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye terbanyak adalah Kebumen dengan 1.755 kasus, Klaten (1.469), Kudus (859), Pati (576), dan Sragen (346).
Data pelanggaran tersebut diinventarisasi mulai masa kampanye, 4 Juni lalu, hingga 15 Juni 2014. "Jumlah tersebut nantinya bisa terus bertambah, mengingat masa kampanye pemilu presiden akan berakhir pada 5 Juli 2014," kata Teguh.
Pelanggaran lain adalah adanya pejabat BUMN Perum Perhutani KPH Blora yang hadir dalam deklarasi pemenangan Jokowi-Kalla. Ada juga pelanggaran pelibatan anak-anak dalam arak-arakan kendaraan bermotor tanpa helm dan knalpot standar dalam kampanye Jokowi-Kalla.
Di Klaten juga ada pidato beberapa kepala desa dalam deklarasi relawan pro-Jokowi dan Kalla. Bawaslu masih melakukan kajian atas dugaan pelanggaran kampanye di Jawa Tengah. Teguh menyatakan banyak kendala dalam pemberian sanksi pelanggaran karena ada kelemahan regulasi.
ROFIUDDIN
Berita lain:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Pesan-Pesan Pro-Prabowo Menyusup di Facebook Tempo
Hindari Cuci Daging Ayam Sebelum Dimasak
Akan Ditutup, Pasukan Bintang Merah Kepung Dolly
Berjemur Telanjang, Wanita Ini Sebabkan Kemacetan
Berita terkait
PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya
1 hari lalu
Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.
Baca SelengkapnyaPesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak
2 hari lalu
KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPersiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini
3 hari lalu
MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.
Baca SelengkapnyaSoal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu
3 hari lalu
PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN
3 hari lalu
PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaDPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?
5 hari lalu
Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
5 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaKASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya
6 hari lalu
KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR
7 hari lalu
MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.
Baca SelengkapnyaNamanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo
7 hari lalu
Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.
Baca Selengkapnya