DPRD Surabaya Belum Tegas Bersikap Soal Dolly

Reporter

Selasa, 17 Juni 2014 18:56 WIB

Seorang PSK berdiri di tengah ruang tunggu sebuah wisma di lokalisasi prostitusi Dolly, Surabaya (24/5). Tercatat 1022 PSK yang menghuni dua lokalisasi Dolly dan Jarak. Pemerintah Kota Surabaya tidak lagi megeluarkan izin untuk membuka wisma baru untuk menghindari penambahan jumlah PSK. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya belum mengambil sikap tegas untuk merespons realisasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak. "Kami belum tahu langkah berikutnya," kata Ketua Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Surabaya, Baktiono, kepada Tempo, Selasa, 17 Juni 2014.

Seperti diketahui, deklarasi penutupan akan dilaksanakan pada 18 Juni 2014. Namun, ternyata DPRD Surabaya belum bisa memberikan kepastian sikap. DPRD Surabaya, kata Baktiono, sudah memanggil pemerintah kota beberapa kali tapi tidak pernah direspons. Termasuk pemanggilan hari ini yang kembali dibatalkan karena Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo tidak bisa hadir.

"Kami sudah undang berkali-kali, tapi mereka tidak pernah datang." ujarnya. Menurut Baktiono, DPRD merupakan mitra lembaga eksekutif. Karena itu, ia tidak bisa sepenuhnya menentang pemerintah. Kendati demikian, pemerintah seharusnya mendengar keinginan warga. (Baca: Komnas HAM Minta Penutupan Dolly Ditunda)

DPRD memang setuju agar lokalisasi ditutup, tapi jangan sampai menumbuhkan dampak lain. Apalagi dengan ditutupnya lokalisasi, pemerintah nantinya akan kesulitan untuk mengontrol kesehatan dan memberikan pembinaan serta pelatihan kepada pekerja seks komersial.

Baktiono menyempatkan diri meninjau lokalisasi Dolly, Selasa, 17 Juni 2014. Di sana, ia berbincang dengan sejumlah warga di kawasan Kupang Gunung dan Putat Jaya C Timur. Warga, kata Baktiono, belum pernah diajak berembuk soal rencana penutupan lokalisasi. "Mereka minta blueprint atau studi kelayakan, tapi pemerintah kota tidak pernah kasih."

Baktiono juga menilai pemerintah kota belum merealisasikan rencana-rencana yang dijanjikan di lokalisasi. Ia mencontohkan Kremil, Dupak Bangunsari, dan Tambakasri yang hanya dijanjikan tanpa pernah ada realisasi. (Baca: Massa Bersiaga Hadang Penutupan Lokalisasi Dolly)

Seharusnya, kata Baktiono, pemerintah harus mewujudkan rencananya lebih dulu. "Wujudkan dulu kalau memang ada area perdagangan, toko, pasar, baru ditutup," katanya.

Baktiono juga tidak akan datang dalam deklarasi meski menerima undangan. "Saya nggak akan datang deklarasi. Mereka kami undang juga nggak pernah datang kok," kata politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Koordinator Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Ari Saputro mengakui tidak ada kepastian yang dihasilkan dari pertemuan dengan DPRD Surabaya. Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang tidak pernah hadir setiap diundang DPRD Surabaya membuktikan bahwa anggota dewan tunduk kepada pemerintah. "Ini berarti anggota dewan masih lemah dan tunduk di bawah pemerintah kota," imbuh Ari. (Baca: Dolly van der Mart, Cikal Bakal Gang Dolly Surabaya)

Massa yang tergabung dalam FPL, Komunikas Pemuda Independen, paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi, serta warga yang menolak penutupan berencana untuk menggelar aksi blokade akses masuk ke lokalisasi mulai pukul 06.00 WIB, Rabu, 18 Juni 2014. Mereka juga mengancam akan membubarkan deklarasi yang berlangsung di Islamic Center Surabaya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam
Guru Besar UGM Tersangka Korupsi Penjualan Lahan
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu

Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

1 Maret 2024

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

MK menyatakan calon anggota DPR, DPD dan DPRD tetap boleh maju pilkada tanpa perlu mengundurkan diri sebagai anggota Dewan.

Baca Selengkapnya