Penculikan Aktivis, Prabowo Masih Berutang

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 16 Juni 2014 16:31 WIB

Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto memaparkan visi dan misi dalam acara Debat Capres 2014 yang berlangsung di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, 15 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis Laksamana Muda (Purnawirawan) Soleman B. Ponto mengatakan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sampai saat ini masih memiliki utang dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 13 aktivis pro-demokrasi. Utang itu, menurut Soleman, berupa hukuman pidana.

“Hukum administratifnya sudah, yaitu pemecatan tapi hukuman pidananya belum pernah diadili,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 16 Juni 2014.

Masalah penculikan aktivis 1998 yang dilakukan Prabowo kembali menyeruak menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang
. Surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang mencopot Prabowo dari jabatannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat beredar luas di masyarakat. Surat itu menegaskan bahwa Prabowo bersalah dalam kasus penculikan sejumlah aktivis di awal era Reformasi itu.

Menurut Soleman, hukuman administratif dan pidana adalah hal yang berbeda. Dia pun mengimbau pemerintah segera menyidangkan menantu mantan Presiden Soeharto itu di Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM). “Hukuman tindak pidananya bukan dari DKP, harus dari pengadilan," ujarnya. "Hasilnya seperti apa, yang penting diproses hukum dulu."

Soleman juga menyayangkan pembelaan Prabowo saat debat capres ketika ditanya soal pelanggaran HAM. Ketika itu, Prabowo meminta calon wakil presiden Jusuf Kalla untuk menanyakan pertanyaan tersebut kepada atasan Prabowo ketika masih menjadi Danjen Kopassus. "Boleh ngomong begitu, tapi jangan di pinggir jalan seperti ini, di Pengadilan saja. Fakta DKP nanti di Pengadilan HAM," tegas dia.

Saat ini Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi calon wakil presiden Hatta Rajasa. Prabowo-Hatta didukung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang. Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut 1 dalam pemilihan umum Juli mendatang.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler:
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium
Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara

Berita terkait

IPW Desak Kapolda Metro Jaya Bebaskan 12 Aktivis Greenpeace

7 Oktober 2023

IPW Desak Kapolda Metro Jaya Bebaskan 12 Aktivis Greenpeace

IPW mendesak agar Kapolda Metro Jaya membebaskan 12 aktivis Greenpeace Indonesia yang ditangkap kemarin. Mereka ditangkap pasca demo di Bundaran HI.

Baca Selengkapnya

Kisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah

31 Juli 2023

Kisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah

Dedi Umar Hamdun adalah politikus yang juga merupakan aktivis dan menjadi korban penculikan era Orde Baru. Keluarganya terlunta-lunta.

Baca Selengkapnya

Top Nasional: Megawati, SBY dan JK Duduk Satu Meja di Gala Dinner KTT G20, 26 Mahasiswa Ditangkap saat Demo

16 November 2022

Top Nasional: Megawati, SBY dan JK Duduk Satu Meja di Gala Dinner KTT G20, 26 Mahasiswa Ditangkap saat Demo

Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Try Sutrisno, dan Hamzah Haz menghadiri jamuan makam malam KTT G20 di Kawasan GWK Bali

Baca Selengkapnya

Penangkapan Blok Politik Pelajar, YLBHI: Jika Tak Jelas Tuduhannya Seperti Teror

27 Juli 2021

Penangkapan Blok Politik Pelajar, YLBHI: Jika Tak Jelas Tuduhannya Seperti Teror

Ketua YLBHI Asfinawati, mengkritik prosedur Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya dalam menangkap aktivis yang tergabung dalam Blok Politik Pelajar

Baca Selengkapnya

Seniman Ditangkap karena Sindir Ratu Malaysia dengan Gambar Playlist Spotify

24 April 2021

Seniman Ditangkap karena Sindir Ratu Malaysia dengan Gambar Playlist Spotify

Seniman Malaysia ditahan polisi karena dituduh menghina Ratu Malaysia dengan membuat gambar daftar putar Spotify yang menghina akun instagram ratu.

Baca Selengkapnya

53 Aktivis Hong Kong dan Tokoh Pro-Demokrasi Ditangkap karena Dituduh Subversif

7 Januari 2021

53 Aktivis Hong Kong dan Tokoh Pro-Demokrasi Ditangkap karena Dituduh Subversif

Polisi menangkap 53 orang aktivis Hong Kong selama penggerebekan pagi sebagai tindakan keras Cina menerapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Usir Dubes Kanada, Batalkan Semua Bisnis Dua Negara

6 Agustus 2018

Arab Saudi Usir Dubes Kanada, Batalkan Semua Bisnis Dua Negara

Kerajaan Arab Saudi memerintahkan duta besar Kanada untuk meninggalkan Arab Saudi dalam waktu 24 jam setelah Kanada mengkritik penangkapan aktivis.

Baca Selengkapnya

Polisi Mesir Tangkap Mantan Juru kampanye el-Sisi, Ada Apa?

28 Mei 2018

Polisi Mesir Tangkap Mantan Juru kampanye el-Sisi, Ada Apa?

Kepolisan Mesir menangkap seorang mantan juru kampanye untuk Presiden Abdel Fattah el-Sisi pada Minggu, 27 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Bela Korban Pencemaran, Aktivis Mahasiswa Ini Ditahan

6 Maret 2018

Bela Korban Pencemaran, Aktivis Mahasiswa Ini Ditahan

Aktivis mahasiswa UMS M Hisbun Payu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Aktivis ini sebelumnya disebut diculik.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya