Pertemuan Presiden-DPR, Fraksi PDI-P Walk Out

Reporter

Editor

Senin, 14 Maret 2005 21:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Fraksi Partai Demokrasi Indpnesia (PDI) Perjuangan walk-out sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan pada rapat konsultasi pemerintah dan DPR di Gedung MPR/DPR tadi malam.Aksi walk-out ini dilakukan karena tuntutan PDI-P agar konsultasi dilakukan terbuka tidak dipenuhi pemimpin DPR. "Bahkan ada anggota fraksi yang menginginkan tertutup padahal presiden belum memberikan tanggapan," kata Sekretaris Fraksi PDI-P Jacobus Kumarlo Mayong Padang saat keluar dari ruang pertemuan. Jacobus menjelaskan setelah dibuka rapat konsultasi pemimpin DPR, fraksi PDI-P, Fraksi PKB dan Fraksi PDS mengusulkan agar rapat konsultasi dilakukan terbuka. Namun belum sampai presiden menanggapi, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Bintang Reformasi dan Fraksi Partai Amanat Nasional menolak usulan tiga fraksi itu. PDI-P mengaku lebih kecewa ketika pemimpin DPR tidak menanggapi keinginan tiga fraksi itu. "Sangat disayangkan DPR seperti DPR masa Orde Baru, tidak menginginkan perubahan,"katanya. Karena sikap pemimpin sidang cenderung memaksakan dan tidak menanggapi hak-hak itu, maka PDI-P melakukan aksi walk-out itu. Berbeda dengan PDI-P, fraksi PKB dan PDS tidak ikut melakukan aksi itu. Meski begitu Jacobus menganggap tidak ada perubahan komposisi sikap fraksi-fraksi terhadap keputusan kenaikan BBM itu. Selain meminta agar rapat konsultasi dilakukan terbuka, PDI-P juga meminta agar DPR memberikan pandangan terlebih dulu soal kenaikan BBM dan meminta agar usai konsultasi tidak ada keterangan pers bersama antara pemerintah dan DPR. Namun usulan agar pemerintah tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu ditolak oleh Ketua DPR, Agung Laksono.Sedangkan usulan agar tidak ada konferensi pers bersama, karena selama ini pemerintah selalu menyampaikan anggapan bahwa DPR seolah memahami langkah yang diambil oleh pemerintah. "Presiden setelah selesai kami minta agar memberikan keterangan pers di istana dan DPR akan melakukannya disini, tapi ditolak,"katanya. Jacobus keluar bersama anggota fraksi PDI-P Gayus Lumbuun, I Made Urip dan Ismiyati. Dia mengaku bersalaman dengan pemimpin DPR, rombongan dari pemerintah, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden didampingi oleh seluruh menteri Kabinet Gotong Royong.Purwanto

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

13 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya