TEMPO Interaktif, Jakarta:Fraksi Partai Demokrasi Indpnesia (PDI) Perjuangan walk-out sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan pada rapat konsultasi pemerintah dan DPR di Gedung MPR/DPR tadi malam.Aksi walk-out ini dilakukan karena tuntutan PDI-P agar konsultasi dilakukan terbuka tidak dipenuhi pemimpin DPR. "Bahkan ada anggota fraksi yang menginginkan tertutup padahal presiden belum memberikan tanggapan," kata Sekretaris Fraksi PDI-P Jacobus Kumarlo Mayong Padang saat keluar dari ruang pertemuan. Jacobus menjelaskan setelah dibuka rapat konsultasi pemimpin DPR, fraksi PDI-P, Fraksi PKB dan Fraksi PDS mengusulkan agar rapat konsultasi dilakukan terbuka. Namun belum sampai presiden menanggapi, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Bintang Reformasi dan Fraksi Partai Amanat Nasional menolak usulan tiga fraksi itu. PDI-P mengaku lebih kecewa ketika pemimpin DPR tidak menanggapi keinginan tiga fraksi itu. "Sangat disayangkan DPR seperti DPR masa Orde Baru, tidak menginginkan perubahan,"katanya. Karena sikap pemimpin sidang cenderung memaksakan dan tidak menanggapi hak-hak itu, maka PDI-P melakukan aksi walk-out itu. Berbeda dengan PDI-P, fraksi PKB dan PDS tidak ikut melakukan aksi itu. Meski begitu Jacobus menganggap tidak ada perubahan komposisi sikap fraksi-fraksi terhadap keputusan kenaikan BBM itu. Selain meminta agar rapat konsultasi dilakukan terbuka, PDI-P juga meminta agar DPR memberikan pandangan terlebih dulu soal kenaikan BBM dan meminta agar usai konsultasi tidak ada keterangan pers bersama antara pemerintah dan DPR. Namun usulan agar pemerintah tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu ditolak oleh Ketua DPR, Agung Laksono.Sedangkan usulan agar tidak ada konferensi pers bersama, karena selama ini pemerintah selalu menyampaikan anggapan bahwa DPR seolah memahami langkah yang diambil oleh pemerintah. "Presiden setelah selesai kami minta agar memberikan keterangan pers di istana dan DPR akan melakukannya disini, tapi ditolak,"katanya. Jacobus keluar bersama anggota fraksi PDI-P Gayus Lumbuun, I Made Urip dan Ismiyati. Dia mengaku bersalaman dengan pemimpin DPR, rombongan dari pemerintah, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden didampingi oleh seluruh menteri Kabinet Gotong Royong.Purwanto