Seyogyanya, PAM tidak Menggunakan Nama Muhammadiyah
Reporter
Editor
Rabu, 9 Maret 2005 17:27 WIB
TEMPO Interaktif, Semarang: Kalangan muda Muhammadiyah yang akan mendeklarasikan Perhimpunan Amanat Muhammadiyah (PAM) seyogyanya tidak menggunakan nama Muhammadiyah dalam organisasi yang akan dideklarasikan. Pasalnya, pembentukan organisasi tersebut tidak atas rekomendasi dari sidang tanwir atau muktamar Muhammadiyah. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Dahlan Rais kepada Tempo, Rabu (9/3). Penggunaan nama Muhammadiyah dalam organisasi baru tersebut meurutnya tidak lebih hanya sebuah klaim semata, mengingat kalangan muda yang terlibat dalam PAM tidak bisa merepresentasikan kalangan Muhammadiyah pada umumnya. Meski demikian, adik kandung Amien Rais ini mengaku sangat menghormati gagasan dari kalangan muda yang ingin membentuk organisasi sebagai wadah perjuangan. Saran untuk tidak mengguankan nama Muhammadiyah juga ditujukan kepada kalangan intelektual muda Muhammadiyah yang membentuk Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM). "Pada muktamar Muhammadiyah di Malang nanti, kami akan mendesak pengurus pusat menertibkan penggunaan nama Muhammadiyah sebagai nama organisasi," tambah Dahlan.Dahlan juga menyatakan tidak setuju jika kelahiran PAM akan dijadikan embrio pembentukan partai politik untuk warga Muhammadiyah. "Sesuai dengan semangatnya,Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang tidak terlibat pada urusan politik praktis," katanya.Tentang munculnya penilalain bahwa pendirian PAM adalah dilatarbelakangi kekecewaan sebagain kalangan Muhammadiyah terhadap PAN karena dianggap tidak bisa menampung aspirasi politik warga Muhammadiyah, Dahlan menyatakan hendaknya para kader PAN menerima kemunculan PAM sebagai kritik untuk memperbaiki diri.Sohirin