TEMPO.CO, Jayapura - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebu, mengklaim selama empat bulan terakhir di tahun 2014 ini, prajuritnya berhasil merampas sebanyak 28 pucuk senjata milik Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).
"Di antaranya, jenis mouser, M-16, Pistol FN-46, airsoft gun, senjata rakitan, AK-47, dan SS-1," katanya, saat memimpin upacara kenaikan pangkat luar biasa bagi 23 prajurit TNI di Aula Makodam XVII/Cenderawasih, Polimak, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 2 Mei 2014. (Baca juga: Senjata Separatis Papua Diduga Hasil Rampasan)
Perampasan senjata ini terjadi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika. Atas keberhasilan ini, 23 prajurit TNI diberikan kenaikan pangkat luar biasa.
Para prajurit itu berasal dari beberapa kesatuan. Tiga orang berasal dari Yonif 753/AVT, sembilan dari Yonif 754/ENK, dan anggota Yonif 751/Raider 12 orang. "Dari 23 ini, satu di antaranya meninggal saat bertugas bernama Praka Anumerta Sugiarto," ia menuturkan. (Baca juga: Anggota OPM Tewas Tertembak di Puncak Jaya)
Kenaikan pangkat luar biasa juga diberikan bagi satu prajurit di Kostrad, satu prajurit di Kodam XVI/Pattimura, dan empat prajurit di Kodam XII/Tanjungpura. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan jenis Amonium Nitrate seberat 900 kilogram di perbatasan RI-Malaysia, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Dia mengungkapkan prajurit TNI di Papua, paling banyak mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari seluruh prajurit TNI yang ada di Indonesia. Meski berprestasi, dia berharap prajuritnya tak berpuas diri. "Sebab banyak tantangan di depan," katanya.
CUNDING LEVI
Berita lain:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini
Berita terkait
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti
16 hari lalu
Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaTNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM
16 hari lalu
TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis
17 hari lalu
Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSetelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo
14 Maret 2023
Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda
1 Maret 2023
Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.
Baca SelengkapnyaSusi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua
1 Maret 2023
Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?
Baca SelengkapnyaPesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?
11 Februari 2023
Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang
27 Maret 2022
Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI
21 September 2021
Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang
21 September 2021
Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.
Baca Selengkapnya