Nelayan Jember Mulai Jual dan Gadaikan Barang

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2005 21:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jember: Kenaikan harga bahan bakar solar dari Rp 1.650 menjadi Rp 2.400 per liter membuat ratusan nelayan di pesisir selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur terpaksa mengurangi frekuensi melaut atau menangkap ikan. Bahkan, menurut pengakuan sejumlah nelayan yang ditemui Tempo, mereka menjadi semakin "malas" saja untuk melaut, meskipun tuntutan hidup keluarga harus dan hanya bisa dipenuhi dengan mencari ikan. "Bayangkan saja, sejak bulan Desember tahun lalu sampai sekarang laut sedang paceklik. Sekarang harga solar juga naik. Terus terang, itu membuat kami semakin bingung dan malas-malasan saja melaut," tuturH.Qosim, salah seorang nelayan Pantai Puger, Kecamatan Puger-Jember, Rabu (2/3).Hal senanda juga diungkapkan Ahmadi dan Sudirman. Keduanyamengaku merasa semakin kebingungan bercampur pasrah menghadapikondisi saat ini. Pasalnya, tuntutan keluarga mengharuskan merekaterus melaut setiap hari. Sementara, sebagai nelayan yang tidakmemilik perahu atau kapal sendiri, mereka begitu tergantung kepadapemilik kapal yang akhir-akhir ini saja sudah mengurangi frekuensimelaut karena musim paceklik ikan berkepanjangan. "Musim paceklik ikanitu biasanya mulai bulan Desember sampai bulan Juni setiap tahunnya.Sekarang pemilik kapal semakin jarang atau enggan mempekerjakan kamike laut lagi," keluh mereka.Kondisi itu membuat sejumlah nelayan mulai melog alias menjual barang-barang rumah tangga mereka, dan banyak juga yang menggadaikannya. Barang-barang rumah tangga seperti televisi, radio, kulkas, kipas angin, bahkan setrika dan kompor listrik serta peralatan memasak juga ikut terjual dan tergadaikan. "Habis mau bagaimana lagi, penghasilan semakin hari semakin menyusut saja. Ya terpaksa menjual atau menggadaikan barang-barang untuk mencukupi kebutuhan makan dan biaya anak sekolah," tutur Rustamu dan istrinya, Suhaemi . Pasangan suami istri yang tinggal di pesisir pantai Payangan Kecamatan Mumbulsari-Jember itu mengaku telah melego 1 unit televisi, sepasang giwang emas, dan 2 buah kipas anginlistrik.Kondisi tersebut juga diakui sejumlah keluarga nelayan lainnya dipesisir selatan jember. Mereka mengaku sudah nyaris tak bisa berbuatbanyak untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal, sementaramusim paceklik ikan belum juga berakhir, dan kini ditambah dengankeniakn harga bahan bakar solar yang menjadi modal utama melaut.Mahbub Djunaidy-Tempo

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

13 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

16 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

16 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

20 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

21 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

22 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

27 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

31 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

39 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya