Pengurus Berantem, PPP Jatim Minta Maaf ke Pemilih  

Reporter

Senin, 21 April 2014 19:30 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto saat berikan sambutan dalam kampanye akbar Partai Gerindra yang dihadiri sejumlah petinggi PPP di Gelora Bung Karno, Jakarta (23/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur Musyaffa Noer meminta maaf kepada para kader, simpatisan, maupun masyarakat yang telah mencoblos partai berlambang Ka'bah itu pada pemilu 9 April 2014. Musyaffa merasa pantas meminta maaf karena partainya sedang dilanda konflik. "Kami minta maaf terkait apa yang dilakukan Ketua Umum Suryadharma Ali sebelum pemilu kemarin," kata Musyaffa, Senin, 21 April 2014.

Menurut dia, tindakan Suryadharma mendatangi kampanye terbuka Partai Gerindra di Gelora Bung Karno serta berorasi di depan massa yang bukan kader PPP bisa melukai hati masyarakat yang telah memilih partai itu di Jawa Timur.

Atas tindakan Suryadharma, pada Sabtu dan Minggu pekan lalu pengurus Dewan Pimpinan Pusat PPP dan 28 DPW dari 38 DPW se-Indonesia menggelar rapat pimpinan Nasional (rapimnas) yang kemudian menonaktifkan sementara Suryadharma dari jabatan ketua umum. rapimnas tersebut, kata Musyaffa, sebetulnya merupakan bentuk islah untuk menyelesaikan permasalahan internal PPP. "Sayang saat itu Suryadharma Ali tidak hadir jadi belum bisa diselesaikan dengan baik," ujar dia.

Menurut Musyaffa, pada 23 April 2014 digelar mukernas di Bogor sebagai kelanjutan dari usaha untuk menyelesaikan permasalahan internal PPP sekaligus buat menentukan Ketua Umum yang baru. "Proses islah masih berlanjut dan mudah-mudahan saat mukernas di Bogor Suryadharma Ali bisa hadir sehingga cepat selesai," ujarnya.

Musyaffa membantah bahwa rapimnas itu merupakan reaksi atas pemecatan empat ketua DPW termasuk dirinya oleh Suryadharma. "Tidak ada soal pemecatan, ini murni reaksi atas manuver yang dilakukan ketua umum," katanya.

Sebelumnya Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali telah memecat Suharso Monoarfa dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP. Selain Suharso, Suryadharma juga memecat Ketua DPW PPP Jawa Barat Rachmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaludin Noor.

EDWIN FAJERIAL


Topik terhangat:


Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014

Berita terpopuler:

Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya
Wali Kota Risma Arak Socrates Award Keliling Kota
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah

Berita terkait

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

27 Juni 2023

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.

Baca Selengkapnya

Siapa di Balik Konflik PPP

13 September 2022

Siapa di Balik Konflik PPP

Benarkah ada tangan kekuasaan di balik konflik PPP? Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

5 Napi Korupsi Ini dapat Pembebasan Bersyarat, Ini Profil dan Kasusnya

10 September 2022

5 Napi Korupsi Ini dapat Pembebasan Bersyarat, Ini Profil dan Kasusnya

Eks Jaksa Pinangki, Patrialis Akbar, Zumi Zola, Suryadharma Ali, Ratu Atut napi korupsi yang mendapat pembebasan bersyarat. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Para Koruptor Ini Bebas Bersyarat secara Bersamaan

9 September 2022

Para Koruptor Ini Bebas Bersyarat secara Bersamaan

Para koruptor itu bekas jaksa, kepala daerah, juga menteri

Baca Selengkapnya

Zumi Zola, Patrialis Akbar, dan Suryadharma Ali Bebas Bersyarat

6 September 2022

Zumi Zola, Patrialis Akbar, dan Suryadharma Ali Bebas Bersyarat

Zumi Zola, Patrialis dan Suryadharma Ali mendekam di penjara khusus koruptor dengan vonis yang beragam.

Baca Selengkapnya

Suharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur

14 Juni 2022

Suharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur

Somad juga menuding Suharso Monoarfa tidak menerapkan demokrasi dalam PPP.

Baca Selengkapnya

Beda Kasus Romahurmuziy dan Suryadharma terhadap Suara PPP

26 Maret 2019

Beda Kasus Romahurmuziy dan Suryadharma terhadap Suara PPP

Hitungannya, kata Joko, untuk mencapai 4 persen itu PPP perlu 23 kursi. Ia optimistis PPP mempertahankan jumlah kursi dan melenggang ke Senayan.

Baca Selengkapnya

Romy PPP Kena OTT KPK, Jubir BPN Prabowo Ingat Suryadharma Ali

15 Maret 2019

Romy PPP Kena OTT KPK, Jubir BPN Prabowo Ingat Suryadharma Ali

Juru bicara BPN Prabowo, Ferry Juliantono, berujar bahwa OTT KPK terhadap Romy PPP mengingatkannya kepada kasus korupsi Suryadharma Ali.

Baca Selengkapnya

PPP Romahurmuziy Ancam Pidana Djan Faridz Cs Jika Gelar Mukernas

14 November 2018

PPP Romahurmuziy Ancam Pidana Djan Faridz Cs Jika Gelar Mukernas

PPP kubu Romahurmuziy mengancam akan membawa Djan Faridz Cs ke ranah pidana jika mereka tetap menggelar Mukernas.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum Mundur, PPP Djan Faridz Belum Bahas Dukungan Pilpres

30 Juli 2018

Ketua Umum Mundur, PPP Djan Faridz Belum Bahas Dukungan Pilpres

Dalam waktu enam bulan ini, PPP kubu Djan Faridz akan menggelar muktamar luar biasa untuk memilih ketua umum tetap.

Baca Selengkapnya