Bandung Mulai Bangun Fasilitas Jalan Kaki di Udara

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Jumat, 11 April 2014 04:59 WIB

Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK), melambaikan tangan kearah wartwansaat melakukan pengujian bis pariwisata Bandros yang telah diserah terimakan di Bandung, Jawa Barat (25/3). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Bandung - Pemerintah Kota Bandung telah membahas pengadaan prasarana transportasi pejalan kaki bernama Skywalk. "Di masa depan, Skywalk ini menjadi penting karena mengubah cara orang bergerak di kota Bandung tanpa harus naik mobil," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Kamis, 10 April 2014.

Skywalk merupakan sebuah jembatan pejalan kaki yang biasanya beralaskan kaca. Alas tersebut dipilih agar pejalan kaki dapat merasakan adrenalin layaknya berjalan di udara. Jembatan itu akan dibangun sepanjang satu kilometer, menyambungkan Jalan Taman Sari dan Cihampelas.

Ridwan mengatakan, fasilitas kota yang bagus mesti dilengkapi dengan sistem keamanan yang menunjang. Demikian juga skywalk itu, nantuinya akan dilengkapi lampu yang menyala sepanjang malam, kamera pengintai dan tenaga keamanan yang berpatroli setiap saat.

Pembangunan proyek tersebut akan dimulai tahun ini. Pembahasan proyek tersebut melibatkan Pusat Studi Jalan dan Jembatan, dengan biaya proyek sebesar Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.

Ridwan berharap, pengadaan jembatan transportasi pejalan kaki ini bisa mengurangi tingkat kemacetan di Kota Bandung. Dia optimistis jembatan itu dapat menarik minat masyarakat agar mau berjalan kaki. Selain jumlah kendaraan yang berjubel, kata dia, kemacetan di Kota Bandung kerap ditimbulkan oleh banyaknya simpang jalan. "Sebenarnya transportasi pejalan kaki itu sudah dilakukan di Cina dan Perancis," ujarnya.

Proyek ini juga tidak menuntut kebutuhan lahan luas. "Tiangnya kan langsing-langsing, jadi nyempil-nyempil dan tidak akan memakan tanah masyarakat," kata wali kota yang biasa dipanggil Emil itu.

Pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) B.S Kusbiantoro mengatakan fasilitas skywalks saja kurang efektif memacu warga Bandung lebih banyak berjalan kaki. "Diperlukan kombinasi yang baik antara sistem angkutan umum yang ada dan fasilitas penunjang, agar warga lebih sering berjalan kaki," ujarnya.

Menurut Kusbiantoro, proses pembangunan skywalk dan pembenahan angkutan umum dapat dilakukan bersamaan. Angkutan umum harus menjadi sarana transportasi secara primer, jika Pemerintah Kota Bandung berencana membenahi kemacetan. "Sistem organisasinya diperbaiki dan manajemennya cukup satu, agar penumpang nyaman dan supir-supir digaji," katanya. (Baca : Ridwan Kamil Tolak Proyek Baru di Bandung Utara )

PERSIANA GALIH | ATHIFAH AYU

Terpopuler
Alaska Tuntut Bergabung dengan Rusia

Dhani Jagokan Jokowi atau Prabowo Jadi Presiden

Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim





Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

24 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

28 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

30 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

30 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

37 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

39 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

52 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya