Aktivis Desak Kejaksaan Tahan Eks Bupati Bantul

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Kamis, 10 April 2014 03:31 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Yogyakarta - Pegiat anti korupsi mendesak Kejaksaan Tinggi untuk segera menahan tersangka korupsi dana hibah Persiba Bantul M. Idham Samawi. Politikus PDI Perjuangan itu dinilai melecehkan dan membohongi aparat penegak hukum.

Sebelumnya Idham berdalih sakit dan dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta sejak 6 April 2014 sehingga ia tidak datang saat pemeriksaan penyidik pada Senin 7 April 2014. Namun, pada Selasa petang mantan bupati Bantul itu tampil di siaran langsung TVRI Jogja. (Baca : Mangkir Diperiksa, Tersangka Korupsi Persiba Muncul di Televisi)

"Ia mangkir dari panggilan Kejaksaan tetapi muncul di televisi siaran langsung," kata Tri Wahyu KH, Koordinator Indonesia Court Monitoring yang menjadi bagian dari Jaringan Anti Korupsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu 9 April 2014.

Mangkirnya Idham dari pemeriksaan juga dinilai mengulur-ulur pemeriksaan sekaligus menghalang-halangi penyidikan. Sehingga syarat obyektif dan subyektif penahanan sudah terpenuhi. "Tidak ada alasan lagi kejaksaan memberi toleransi pada Idham," kata dia. (Baca : Aktivis Tuding Kejaksaan Disetir Tersangka Idham Samawi)

Jika tersangka kasus penyelewengan dana hibah Rp 12,5 miliar itu tidak segera ditahan, kata Tri, publik bisa mencurigai kejaksaan. Bahkan, Tri menilai Kejaksaan sedang "masuk angin" dalam mengusut kasus ini. Padahal dengan kasus lain, Kejaksaan Tinggi bisa tegas dan menahan para tersangka. "Jaringan Anti Korupsi juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus ini," kata dia.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Yogyakarta Purwanta Sudarmadji juga menyaksikan Idham di televisi saat siaran langsung. Ia juga terheran karena sehari sebelumnya seharusnya ia diperiksa tetapi tidak datang dengan alasan sakit dan dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. "Saya juga cek langsung, lagi berbicara dengan lancar," kata dia.

Namun, soal penahanannya, ia menyatakan itu masuk wilayah penyidik. Jika memang penyidik perlu menahan tersangka, maka akan dilakukan.

MUH SYAIFULLAH

Terpopuler
Galaxy Ace Style di Indonesia Belum Pasti

Juli, Monorel Bandung Raya Mulai Dibangun

Kata Agnes Soal Adegan Mesra di Coke Bottle

Berita terkait

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

3 November 2017

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

Dalam kasus dana purna tugas ini sebanyak 17 anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 1999-2004 lainnya sudah menjalani hukuman.

Baca Selengkapnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

25 Oktober 2017

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Harianto diperiksa penyidik KPK di Polres Nganjuk.

Baca Selengkapnya

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

4 Oktober 2017

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

Tim koordinasi supervisi bekerja sama dengan perangkat daerah untuk mencegah korupsi di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

14 September 2017

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen terjaring dalam OTT KPK. Ia diduga menerima fee proyek.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

13 September 2017

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

Mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang, divonis tiga tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

6 September 2017

Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

Terdakwa pelaku korupsi buku pingsan setelah hakim menjatuhkan vonis hukuman penjara 3 tahun.

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

6 September 2017

Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait dengan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya yang membebaskan Dahlan Iskan.

Baca Selengkapnya