Partai Politik Incar Dana Bansos Rp 91,8 Triliun  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 2 April 2014 10:31 WIB

Joko Indiarto, staf Humas Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, menunjukan salinan surat dari Hakim Tindak Pidana Korupsi Ramlan Comel di Bandung, Jawa Barat (6/2). Dalam surat tersebut Hakim Ramlan Comel menyatakan mengundurkan diri sebagai Hakim Tipikor Bandung dan menolak tuduhan menerima suap dari kasus Bansos pemerintah kota. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan para menteri dan lembaga pemerintah mencegah penyalahgunaan dana bantuan sosial untuk kepentingan pemilihan umum. Sebab, tahun ini, sebanyak 15 kantor kementerian dan lembaga pemerintah mendapat kucuran dana bansos senilai Rp 91,8 triliun.

“Ini musim kampanye pemilu legislatif maupun presiden, kita harus pastikan penggunaan dana itu tertib, tidak ada penyimpangan dan kesalahan,” kata SBY ketika memimpin rapat kabinet di kantor Kepresidenan, Selasa, 1 April 2014. (Baca juga: PPATK: Caleg Jangan Dompleng Dana Bansos).

Agenda rapat antara lain membahas surat Komisi Pemberantasan Korupsi untuk Presiden, yang dikirim pada Senin pekan lalu. KPK mencium gelagat penyelewengan dana bantuan sosial 2014. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, kecurigaan itu muncul karena adanya lonjakan dana dari semula Rp 55,864 triliun menjadi Rp 91,8 triliun.

Kenaikan drastis ini disinyalir berkaitan dengan pemilu. Apalagi, kata Bambang, kecenderungan penggunaan dana bansos tak sesuai dengan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Rakyat. (Baca juga: KPK Girang Istana Beri Sinyal Positif Awasi Bansos).

Penyalurannya bukan kepada kelompok rentan, melainkan buat mereka yang sebenarnya tidak memiliki masalah ekonomi, sosial, ataupun kesejahteraan. ”Padahal pemberian bansos tidak boleh dilakukan atas dasar kepentingan politik,” kata Bambang.

Kementerian yang mendapat kucuran dana antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 28,332 triliun. Disusul Kementerian Kesehatan Rp 19,937 triliun, Kementerian Agama Rp 12,680 triliun, Kementerian Dalam Negeri Rp 9,441 triliun, dan Kementerian Sosial Rp 5,45 triliun.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Abdullah Dahlan mengatakan penyelewengan dana bansos umumnya dipakai untuk kepentingan partai politik. Menurut dia, kementerian yang mendapat dana bansos kebanyakan diisi oleh orang-orang partai. “Apalagi mereka juga jadi calon anggota legislatif,” ujarnya. (Baca juga: ICW Curiga Dana Bansos Diselewengkan).

Menurut Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso, memang ada yang aneh dalam sejumlah program bansos tahun ini. Lembaganya sudah menyarankan agar pemerintah tidak mencairkan dana bansos sebelum pemilu. "Menjelang pemilu bagi-bagi bansos, aneh. Urgensinya apa kasih traktor, lele, domba, kambing?” kata Agus.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa, memastikan pihaknya sedang memeriksa penyaluran dana bansos. Sebelumnya, pada 2012, BPK melansir penyimpangan dana bansos mencapai triliunan rupiah. Berdasarkan temuan BPK, uang Rp 9,7 triliun tidak tepat sasaran. Kemudian Rp 1,3 triliun dicairkan tapi tidak disalurkan. "Kalau tidak diperiksa, Rp 1,3 triliun itu tidak dikembalikan ke negara," ujarnya.

ANTON APRIANTO | PRIHANDOKO | MUHAMAD RIZKI | MARTHA THERTINA





Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub




Advertising
Advertising

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya