Makassar Terancam Krisis Air Tanah  

Reporter

Kamis, 13 Maret 2014 18:06 WIB

Pencari kerang membersihkan kerang yang baru didapatkan dikawasan Center Point Of Indonesia (CPI) Makassar, Ahad (22/4). Kerang laut tersebut dijual dengan harga Rp 15.000, per kilo dan merupakan salah satu bahan makanan yang digemari masyarakat kota Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan Syamsul Bachri mengatakan Kota Makassar terancam krisis air tanah 15 tahun mendatang.

Menurut Syamsul, ancaman ini ada lantaran ditemukan intrusi air laut dari sebelah barat Makassar yang memasuki kawasan permukiman, seperti di Jalan Jenderal Sudirman. Bahkan kedalaman intrusi air laut di kawasan industri di belakang Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya, Pasar Daya Baru, dan Bandara Sultan Hasanuddin sudah mencapai 80 meter.

Ia menjelaskan, intrusi air laut adalah masuknya air laut ke dalam pori-pori tanah sehingga membuat air yang digunakan masyarakat menjadi asin. Sejak 2009 hingga saat ini, intrusi air laut terus diteliti. Dan hasilnya, tingkat keasinan air di permukiman naik 20 persen tiap tahun.

"Kami juga menemukan penurunan muka air tanah di kawasan industri Makassar sebesar 3 meter selama 10 tahun. Ini semua akibat pengambilan air tanah pada sumur bor yang berlebihan. Kalau secara teknik, harusnya maksimal satu sumur 2 liter per detik. Kalau berlebihan pengambilan bisa berakibat semakin turunnya permukaan air tanah," ujarnya.

Penurunan muka air tanah akan mengancam ketersediaan air tanah layak konsumsi oleh masyarakat Makassar.

Untuk mengantisipasi ancaman krisis ini, Syamsul meminta instansi terkait, seperti Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar, harus dapat memastikan perizinan pembuatan sumur bor mengikuti aturan. Ia mencontohkan, kedalaman sumur bor di hotel-hotel harus lebih dari 100 meter. Penambahan sumur bor juga harus dihentikan.

Menurut dia, kebutuhan masyarakat Makassar akan air tanah 60-70 persen. Sisanya, dipenuhi oleh perusahaan daerah air minum.

Syamsul menambahkan, selain membatasi pembuatan sumur bor, pemerintah wajib memperbanyak sumur resapan atau biopori, yang bisa dibuat di sudut-sudut bangunan. Pembuatan sumur resapan dan danau buatan bisa memperbanyak air permukaan yang masuk ke dalam tanah.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan belum mengetahui hasil penelitian tersebut. Karena itu, dia tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan.

"Saya belum tahu itu. Nanti akan dicari tahu. Ini harus dibuktikan dengan data. Kalau memang kemudian hasilnya memang ada, akan dibahas lagi," ujarnya.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI | DIDIT HARIYADI

Terpopuler :




Bagaimana Pesawat Malaysia Hilang tanpa Pesan
Orang Tua Hafitd dan Assyifa ke Rumah Ade Sara
Kikuk Ikut Mega, Jokowi Salah Masuk Mobil

Berita terkait

Sifat Air Tanah dan Bahaya Eksploitasi Air Tanah Berlebihan Bagi Lingkungan

2 September 2023

Sifat Air Tanah dan Bahaya Eksploitasi Air Tanah Berlebihan Bagi Lingkungan

Proses pembentukan air tanah diawali dengan hujan yang jatuh di permukaan bumi, diserap ke dalam tanah kemudian melalui proses yang disebut infiltrasi.

Baca Selengkapnya

LPBI NU Usul Perda Penyelenggaraan dan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah Direvisi

5 Agustus 2023

LPBI NU Usul Perda Penyelenggaraan dan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah Direvisi

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (LPBI) NU DKI Jakarta Laode Kamaludin meminta agar Perda tentang pajak air tanah direvisi.

Baca Selengkapnya

Air Minum Jakarta Tercemar Bakteri E. Coli dari Tinja akibat Eksploitasi Air Tanah

15 November 2022

Air Minum Jakarta Tercemar Bakteri E. Coli dari Tinja akibat Eksploitasi Air Tanah

Arief Nasrudin menyebutkan penyebab air minum di Jakarta tercemar bakteri E. coli dari tinja karena eksploitasi air tanah berlebihan.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Butuh Pasokan Air Baku 11.150 Liter per Detik untuk Raih Target 2030

9 Agustus 2022

PAM Jaya Butuh Pasokan Air Baku 11.150 Liter per Detik untuk Raih Target 2030

Untuk penuhi air baku, PAM Jaya juga akan mengembangkan SPAM Pesanggrahan, SPAM Jatiluhur I, SPAM Buaran dan SPAM Ir H Djuanda/Jatiluhur II.

Baca Selengkapnya

Hentikan Eksploitasi Air Tanah di Jakarta, DKI Harus Percepat Bangun Pipa Air Minum

8 Agustus 2022

Hentikan Eksploitasi Air Tanah di Jakarta, DKI Harus Percepat Bangun Pipa Air Minum

Jika eksploitasi air tanah berlangsung terus-menerus, diprediksi 90 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI akan Tegas soal Zonasi Bebas Air Tanah Mulai Agustus 2023

23 Juli 2022

Pemprov DKI akan Tegas soal Zonasi Bebas Air Tanah Mulai Agustus 2023

Gedung berlantai lebih dari delapan dan luas lahan lebih dari 5 ribu meter persegi tidak diizinkan lagi memakai air tanah

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Mahasiswi Undip di Sea Games, Banjir Rob di Semarang

25 Mei 2022

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Mahasiswi Undip di Sea Games, Banjir Rob di Semarang

Selain medali emas SEA Games dari Mahasiswi Undip dan Banjir rob Semarang, ada pula berita tentang jumlah penutur Bahasa Indonesia di dunia kini.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Parah Terjang Semarang, Pakar Lingkungan: Banyak Problem di Pesisir

24 Mei 2022

Banjir Rob Parah Terjang Semarang, Pakar Lingkungan: Banyak Problem di Pesisir

Sebanyak 13 daerah di Jawa Tengah dilanda banjir rob sejak Senin hingga hari ini, Selasa 24 Mei 2022.

Baca Selengkapnya

Minta PDAM Kurangi Penggunaan Air Tanah, Berikut Intruksi PUPR

9 Desember 2021

Minta PDAM Kurangi Penggunaan Air Tanah, Berikut Intruksi PUPR

PUPR minta PDAM bisa mengolah air minum dengan tidak menggunakan air tanah.

Baca Selengkapnya

Pantai Utara Jawa Tengah Tenggelam, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya

15 Oktober 2021

Pantai Utara Jawa Tengah Tenggelam, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya

Di antara upaya jangka pendek yang dilakukan Pemda Jawa Tengah adalah pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut dan kolam retensi.

Baca Selengkapnya